Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jepang Pinjami RI Rp 3,5 Triliun Untuk Bangun Infrastruktur Sulteng Pasca-Gempa

sajadi - Selasa, 7 Januari 2020 - 22:21 WIB

Selasa, 7 Januari 2020 - 22:21 WIB

9 Views

Jakarta, MINA – Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii dan Desra Percaya, Direktur Jenderal Urusan Asia, Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menandatangani Pertukaran Nota atau E/N untuk satu proyek pinjaman yen senilai 27,970 miliar yen atau sekitar Rp 3,5 triliun.

Kazuhiko Shimizu, Economic Counselor, Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang mengatakan, proyek pinjaman tersebut akan digunakan untuk pembangunan kembali infrastruktur di Sulawesi Tengah akibat gempa dan tsunami pada 28 September 2018 lalu.

“Diharapkan akan memberikan manfaat untuk membentuk masyarakat yang lebih tangguh menghadapi bencana alam,” kata Shimizu saat Press Briefing di Auditorium Kedubes Jepang di Jakarta, Selasa (7/1).

Lebih lanjut Shimizu menjelaskan, proyek pinjaman yen tersebut akan menyasar ke beberapa sektor infrastruktur yang sangat membutuhkan pembangunan seperti, jembatan, jalan, irigasi perairan, alat pengukur likuifaksi, dan fasilitas umum.

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

Sementara itu, rencananya proyek tersebut akan diimplementasikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Pembangunan Rumah (PUPR).

Dalam proyek tersebut, ia mengatakan, Kota Palu dan Kabupaten Sigi akan menjadi prioritas utama penerima bantuan. Namun dikatakan, pihaknya masih melakukan konsultasi dengan beberapa pihak, termasuk dengan pemangku kebijakan.

Mengenai nota pinjaman yen tersebut, Pemerintah Indonesia mempunyai waktu masa pengembalian selama 40 tahun, termasuk masa tenggang 10 tahun dengan suku bunga 0,01 persen.

Gempa bumi berskala 7,4M yang berpusat di 80km utara kota Palu mengguncang Sulawesi Tengah pada tanggal 28 September 2020. Per tanggal 20 November 2018, gempa bumi tersebut tercatat mengakibatkan 2.101 orang meninggal, 4.438 orang terluka, 1.373 orang hilang dan 70.000 rumah hancur dikarenakan longsor yang diperkirakan disebabkan oleh likuifaksi dan terkena dampak tsunami. (L/RE1/P1)

Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Pendidikan dan IPTEK
Indonesia