Jepang Pinjami RI Rp 3,5 Triliun Untuk Bangun Infrastruktur Sulteng Pasca-Gempa

Kazuhiko Shimizu, Economic Counselor, Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang (kanan) dan Shunsuke Takatoi, Senior Representative, JICA seusai press Breafing di Kedubes Jepang di Jakarta (foto: Sajadi/MINA)

Jakarta, MINA – Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii dan Desra Percaya, Direktur Jenderal Urusan Asia, Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menandatangani Pertukaran Nota atau E/N untuk satu yen senilai 27,970 miliar yen atau sekitar Rp 3,5 triliun.

Kazuhiko Shimizu, Economic Counselor, Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang mengatakan, proyek pinjaman tersebut akan digunakan untuk pembangunan kembali infrastruktur di Sulawesi Tengah akibat gempa dan tsunami pada 28 September 2018 lalu.

“Diharapkan akan memberikan manfaat untuk membentuk masyarakat yang lebih tangguh menghadapi bencana alam,” kata Shimizu saat Press Briefing di Auditorium di Jakarta, Selasa (7/1).

Lebih lanjut Shimizu menjelaskan, proyek pinjaman yen tersebut akan menyasar ke beberapa sektor infrastruktur yang sangat membutuhkan pembangunan seperti, jembatan, jalan, irigasi perairan, alat pengukur likuifaksi, dan fasilitas umum.

Sementara itu, rencananya proyek tersebut akan diimplementasikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Pembangunan Rumah (PUPR).

Dalam proyek tersebut, ia mengatakan, Kota Palu dan Kabupaten Sigi akan menjadi prioritas utama penerima bantuan. Namun dikatakan, pihaknya masih melakukan konsultasi dengan beberapa pihak, termasuk dengan pemangku kebijakan.

Mengenai nota pinjaman yen tersebut, Pemerintah Indonesia mempunyai waktu masa pengembalian selama 40 tahun, termasuk masa tenggang 10 tahun dengan suku bunga 0,01 persen.

Gempa bumi berskala 7,4M yang berpusat di 80km utara kota Palu mengguncang Sulawesi Tengah pada tanggal 28 September 2020. Per tanggal 20 November 2018, gempa bumi tersebut tercatat mengakibatkan 2.101 orang meninggal, 4.438 orang terluka, 1.373 orang hilang dan 70.000 rumah hancur dikarenakan longsor yang diperkirakan disebabkan oleh likuifaksi dan terkena dampak tsunami. (L/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.