Ramallah, MINA – Jerman dan UNICEF menandatangani kemitraan untuk menyediakan layanan dasar penting bagi anak-anak dan keluarga Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.
Kemitraan ini berfokus pada peningkatan akses bagi lebih dari 16.500 anak laki-laki dan perempuan terhadap pendidikan berkualitas, layanan kesehatan penting berkualitas bagi 3.200 anak dan 4.000 ibu berisiko tinggi, serta layanan perlindungan anak yang penting dan terpadu bagi lebih dari 3.500 anak-anak rentan dan keluarga mereka yang terkena dampak konflik, termasuk anak-anak penyandang disabilitas. Kantor Berita WAFA melaprokan, Rabu (30/8).
“Anak-anak adalah kelompok yang paling menderita akibat krisis kemanusiaan. Melalui kemitraan kami dengan UNICEF, kami ingin memberikan kontribusi untuk meningkatkan kondisi kehidupan dan kesempatan pendidikan mereka. Dengan kemitraan baru ini, kami memperkuat komitmen kemanusiaan kami yang kuat di Gaza dan Tepi Barat,” kata Anne-Sophie Beckedorf, Wakil Kepala Misi Republik Federal Jerman di Ramallah.
Jerman adalah donor kemanusiaan terbesar untuk wilayah Palestina yang diduduki dengan kontribusi sebesar 81 juta EUR pada tahun 2022. Kemitraan baru antara Kementerian Luar Negeri Federal Jerman dan UNICEF akan memungkinkan mengatasi kebutuhan kemanusiaan paling mendesak bagi anak-anak di Tepi Barat, termasuk Yerusalem, dan Jalur Gaza, memberi peluang untuk berkembang dan meningkatkan perlindungan lingkungan mereka.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
“Kami sangat bersemangat memulai kemitraan baru ini, karena kemitraan ini akan sangat mendukung upaya UNICEF dalam menanggapi kebutuhan anak-anak dan keluarga mereka yang menghadapi krisis kemanusiaan berkepanjangan di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. Mendukung hak-hak anak untuk pendidikan, kesehatan dan perlindungan dari kekerasan” kata Lucia Elmi, Perwakilan Khusus UNICEF di Palestina.
Dalam dekade terakhir, kemajuan signifikan telah dicapai dalam meningkatkan taraf hidup anak-anak Palestina. Namun, krisis yang berkepanjangan mengakibatkan semakin buruknya perlindungan terhadap warga sipil, terutama anak-anak.
UNICEF dan mitranya terus menangani kebutuhan kemanusiaan yang paling mendesak, memperkuat kesiapsiagaan dan layanan yang tanggap terhadap guncangan.
Sebagai akibat dari meningkatnya kekerasan, UNICEF bersama para mitranya terus berupaya mengatasi kebutuhan kemanusiaan yang paling mendesak sekaligus memperkuat kesiapsiagaan dan membangun layanan yang lebih tanggap terhadap guncangan, mencari peluang memperkuat sistem dan meningkatkan hubungan kemanusiaan, pembangunan, dan perdamaian. (T/R7/P1)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel