JK: Hasil Riset Harus Miliki Dampak yang Luas

di dampingi Menristekdikti, Mohamad Nasir. (Foto: Kemenristekdikti)

Malang, MINA – Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) mengatakan, hasil-hasil riset dan inovasi yang baik harus sampai pada proses hilirisasi atau implementasi dan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat, serta memiliki dampak yang luas.

“Hasil-hasil riset jangan hanya sebagai lampiran penelitian untuk naik pangkat saja, tetapi harus diimplementasikan menjadi barang yang bermanfaat secara nyata,” ujar Wapres dalam Seminar Nasional bertajuk Hilirisasi Teknologi dan Start-Up Bisnis yang diselenggarakan di Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, Senin (4/12).

Dalam paparannya, Wapres JK juga menyampaikan bahwa fungsi dari perguruan tinggi tidak lepas dari kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan tinggi harus mengikuti perkembangan kemajuan teknologi yang saat ini berkembang pesat.

“Seluruh kemajuan teknologi saat ini harus menjadikan acuan bagi kita semua untuk lebih berinovatif dalam menciptakan segala hal, bila tidak dapat mengikuti perubahan itu, maka kita akan tertinggal dan hanya menjadi konsumen dari negara-negara maju,” imbuh JK sebagaimana keterangan pers yang diterima MINA.

JK juga mendorong agar perguruan tinggi dapat berkolaborasi dengan dunia usaha dan anak-anak muda yaitu mahasiswa dalam mengembangkan hasil-hasil penelitiannya. Ia meyakini, suasana kampuslah yang akan memberikan perubahan kepada diri seseorang untuk lebih berinovatif dan berkembang dalam menciptakan sesuatu.

“Penelitian tidak akan ada tanpa adanya pendidikan. Penelitian tidak boleh berhenti di pameran penelitian saja, karena kalau hanya berhenti di pameran tidak akan mempunyai dampak yang luas. Mahasiswa dalam melakukan penelitan juga harus melihat kepada dunia nyata,” ucapnya.

Ia menambahkan, mahasiswa yang sedang melakukan inovasi dengan serangkaian penelitian harus diiringi studi banding. Sebab, studi banding menjadi pengalaman untuk mengembangkan lebih luas hasil penelitian tersebut.

“Studi banding harus dilakukan lebih luas lagi, karena apa yang akan dibuat dan bagaimana penemuan itu nantinya dapat diimplementasikan, bagaimana bisa dijual, karena yang terpenting kan bagaimana hasil penelitian itu dapat dijual,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Wapres JK juga meresmikan ‘Jusuf Kalla Innovation and Entrepreneurship Center’ sebagai rangkaian acara yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Akademik Universitas Brawijaya (BUA-UB).

Hadir juga dalam acara tersebut Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Rektor Universitas Brawijaya (UB) Mohammad Bisri, dan civitas akademika UB. (R/R09/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Risma Tri Utami

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.