Juara Squash Asal Mesir: Palestina 74 Tahun Lebih Lama Menderita Daripada Ukraina

London, MINA – Pemain Mesir mengatakan, orang-orang lebih menderita dari pendudukan Israel selama 74 tahun, lebih daripada .

Ia mengatakan usai memenangkan Kejuaraan Optacia di London, Inggris, dan dinobatkan sebagai pemain peringkat kedua squash dunia. Quds Press melaporkan.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Ahad (13/3), Farag mengatakan ketika diminta untuk berbicara tentang tragedi Ukraina.

“Kami melihat apa yang terjadi sekarang di Ukraina, tidak ada yang harus menerima agresi dan pembunuhan. Namun kami tidak diizinkan sebagai atlet sebelumnya berbicara politik dalam olahraga, dan setelah itu tiba-tiba diperbolehkan setelah krisis Ukraina,” ujarnya.

“Orang-orang Palestina telah hidup dengan ketidakadilan ini selama 74 tahun. Menurut saya ini tidak sejalan dengan narasi media Barat,” lanjutnya.

Dia menambahkan, “Ini adalah kenyataan yang ada dan diketahui semua orang. Ini adalah keinginan media Barat, ketika orang-orang Palestina telah menderita selama 74 tahun dan tidak ada yang berbicara. Mari kita bicara tentang Palestina juga, yang sedang berjalan seperti yang sedang dialami Ukraina.”

Farag meraih gelar juara di London pada 6-11 Maret, setelah memenangi pertandingan final atas pemain squash Peru Diego Elias.

Farag sebelumnya menduduki peringkat satu dunia. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.