Beirut, MINA – Ledakan besar di pelabuhan Beirut telah menewaskan sedikitnya 137 orang, puluhan orang hilang dan sedikitnya 5.000 lainnya luka-luka, kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Lebanon, Kamis (6/8).
Ledakan hari Selasa (14/8) itu melenyapkan sebagian pelabuhan dan menyebabkan kerusakan pada radius yang luas di jantung kota, memicu kekhawatiran jumlah korban meninggal masih bisa meningkat secara signifikan, demikian dikutip dari Nahar Net.
Sehari sebelumnya, Gubernur Beirut Marwan Abboud mengatakan, sekitar 300.000 orang telah kehilangan rumah mereka akibat ledakan itu.
Menurutnya, pihak berwenang sedang berupaya menyediakan makanan, air dan tempat tinggal sementara bagi mereka.
Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’
Kerugian kerusakan diperkirakan mencapai $ 3-5 miliar (43,6-72,8 triliun), lanjutnya, seperti dilaporkan Al Jazeera.
Para pejabat menghubungkan ledakan itu dengan sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang disita dan disimpan di gudang pelabuhan selama enam tahun.
Pemerintah Lebanon telah mengumumkan keadaan darurat selama dua pekan di Beirut dan memerintahkan penahanan rumah bagi para pejabat pelabuhan yang terlibat dalam penyimpanan bahan kimia yang mudah menguap dan mengakibatkan ledakan besar. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera
Mi’raj News Agency (MINA)