Sikka, NTT, 13 Ramadhan 1438/ 8 Juni 2017 (MINA) – Bupati Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Yosep Ansar Rera menyatakan siap menjadikan Sikka sebagai destinasi wisata ASEAN.
“Kabupaten Sikka siap menjadi destinasi pariwisata ASEAN. Dengan demikian diharapkan masyarakat setempat mampu memetik manfaat sebesar-besarnya sesuai dengan potensi yang ada,” ungkapnya ketika menerima Direktur Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN, Kementerian Luar Negeri, J. S. George Lantu yang didampingi oleh pejabat dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta di Kantor Bupati Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam rangka persiapan rangkaian HUT ASEAN ke-50 di Kabupaten Sikka, NTT, Rabu (7/6).
Potensi terumbu karang di Teluk Maumere, ritual adat kesenian dan hasil karya kebudayaan seperti Tenun Ikat merupakan andalan potensi pariwisata Kabupaten Sikka sejak beberapa dasawarsa terakhir. Demikian siaran pers Kemlu yang di kutip MINA, Kamis (8/6).
“Keanekaragaman hayati dan kekayaan budaya serta ritual menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Sikka yang kiranya mampu membuat Sikka semakin dikenal masyarakat internasional, termasuk ASEAN,” imbuh Bupati Ansar.
Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Terminal Bekasi Berlakukan Ram Check Bus
Kabupaten Sikka juga memiliki produk unggulan lainnya, terutama di sektor pertanian, seperti kakao, mete dan kelapa. “80% penduduk Kabupaten Sikka adalah petani,” kata Bupati Ansar.
Sementara itu, kawasan ini juga kaya akan produk perikanan lautnya, terutama tuna, cakalang dan kerapu.
Kawasan Laut Maumere sudah cukup dikenal masyarakat luas sejak periode 1990-an. Namun, akibat dari Tsunami tahun 1992 lalu, kawasan laut ini mengalami kerusakan di beberapa bagiannya. “Namun berkat kerja sama internasional, kawasan Laut Maumere perlahan mulai bangkit. Bahkan tahun lalu, Kabupaten Sikka menyelenggarakan kontes foto yang dihadiri oleh fotografer internasional dari 10 negara,” sambung Bupati Ansar.
“Kawasan Konservasi Teluk Maumere dan Kawasan Konservasi Perairan Daerah Sikka hendaknya dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan, baik domestik maupun asing,” pungkas J. S. George Lantu. Dengan demikian, kawasan tersebut diyakini mampu semakin meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan warga setempat. Hal ini dapat dilihat pada Taman Nasional Kepulauan Seribu dan Taman Nasional Wakatobi yang telah disahkan pada pertemuan ke-27 ASEAN Working Group on Nature Conservation and Biodiversity (AWGNCB) di Brunei Darussalam pada 14-15 Maret 2017 sebagai Taman ASEAN.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menggaungkan HUT ASEAN ke-50 ke segenap daerah di Indonesia. Kegiatan persiapan menyambut HUT ASEAN ke-50 ini rencananya akan diawali dengan upacara penaikan bendera 10 negara anggota ASEAN dan 1 bendera ASEAN di kompleks perkantoran Kabupaten Sikka yang akan dipimpin langsung oleh Bupati Ansar pada (8/6).
Acara penting lainnya ialah Focus Group Discussion (FGD) yang bertujuan untuk menjaring masukan dan rekomendasi daerah setempat dalam proses ASEAN ke depannya. pameran kain khas negara anggota ASEAN, talk show radio dan kuliah umum ke Perguruan Tinggi setempat dan akan dilengkapi dengan pertemuan dengan SMA menjadi mata agenda rangkaian persiapan HUT ASEAN ke-50 di Kabupaten Sikka yang akan berlangsung dari tanggal 8 s.d. 9 Juni 2017. (L/R07/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia