Keajaiban Ikhlas, ‘The Miracle of cell’

(Ilustrasi: Istimewa)

Oleh: Dr. Suwardi, Mb. med.; Praktik Dokter Mikrobioma Medik, Penulis Buku Best Seller “Rahasia Sehat Nabi Muhammad Yang Tidak Pernah Sakit”

Ada yang menarik dari peserta yang ikut kelas saya. Seorang ibu usia 70 tahun, wajahnya nampak sehat dan selalu ceria. Ibu ini, sebut saja Aisyah, telah lama menderita penyakit jantung dengan komplikasi ginjal.

Saking berat penyakit yang ia derita, beberapa dokter ahli di rumah sakit tidak mau menanganinya, hanya seorang dokter super ahli yang bersedia menangani Aisyah. Sebut saja dokter A. Ternyata, 80% pembuluh darah jantung Aisyah tersumbat, dan harus minum obat seumur hidup.

Tetapi yang membuat Dr. A tercengang kondisi Aisyah nampak sehat tidak seperti penderita penyakit jantung berat. Biasanya, pasien dengan kondisi penyumbatan pembuluh darah, 80%, gejalanya parah, sesak dan pucat, seperti mayat hidup. Inilah yang membuat Dr. A, takjub.

Kok bisa? Ibu minum obat apa? Makan apa? Dokter A lupa, jika Aisyah minum obat dari dia. Kini, justru, dokter yang dibuat bingung, Dokter super ahli jantung seperti dokter A yang malang melintang merawat pasien dengan penyumbatan, jangankan 80%, penyumbatan 20%, 30% atau  50% pasti kondisinya parah, dan dianjurkan pasang ring, 1, 2 bahkan bisa 4 ring. Ini Ibu Aisyah tidak pasang ring, hanya minum obat.  Amazing.

Apa kuncinya? Hal yang membuat Ibu Aisyah bertahan dengan kondisi ceria? . Kata Ibu Aisyah. Pernah suatu hari, Ibu Aisyah dianggap telah lewat, semua keluarganya nangis. Tetapi saat itu Ibu Aisyah pasrah, sekiranya Allah ingin mengambilnya. Ia pasrah, ikhlas. Alhamdulillah, sampai kemarin Ibu Aisyah sehat dan ikut kelas saya.

Baca Juga:  Catatan Kelam Hari Kebebasan Pers Sedunia: Ratusan Jurnalis Tewas di Gaza

Saya lihat wajahnya putih bersih, duduk di antara ibu-ibu majelis taklim yang saya beri kuliah kesehatan.

Semua orang yakin adanya Allah, tetapi tidak semua orang ikhlas menerima pemberian-Nya. Ikhlas, di sini terima apa adanya, dan berpikir positif kepada-Nya. Sehingga hati plong.

Bagaimana menjabarkan kondisi ikhlas dalam perannya membantu kesembuhan suatu penyakit? Itulah the Miracle of cell.

Sejatinya, ini fenomena natural dan kehebatan tubuh menjalankan fungsinya. Sel tubuh akan bertindak sesuai dengan perasaan dan pikiran kita.

Gerakan sel normal itu fleksibel. Karena sitoplasma, (cairan) di dalam sel terdiri dari: 70% air dan nutrisi; protein, karbohidrat, lipid dan elektrolit. Jadi sel bersifat lentur dan fleksibel. Kondisi ini membuat sel bebas bergerak. Jantung dan pembuluh darah berdenyut, otot kontraksi, uterus (rahim) mengembang saat hamil dan mengecil setelah melahirkan. Begitu juga sel darah putih dapat bergerak amuboid. Dan menyerang musuh dengan sigap.

Tidak demikian dengan sel sakit, sel menjadi kurang lentur bahkan bisa jadi rigid. Karena cairan sel  dipenuhi oleh sampah dan toksin. Saya sering melihat fenomena ini di bawah mikroskop elektron di praktrik saya. Sel tidak lentur. Terjadi perlengketan antara satu sel dengan yang lainnya. Terlebih sel-sel darah merah lengket, sel-sel darah putih lengket masing-masing membentuk susunan koin disebut Roleau. Akibatnya sel tidak mendapat asupan oksigen dan nutrisi. Kondisi sel yang demikian ini akan bertambah parah jika pasien stres. Stres akan membuat sel semakin buruk karena stres dapat membuat sel rusak bahkan bisa pecah.

Baca Juga:  Bendera Palestina Berkibar di Wisuda Universitas Michigan

Detoks

Kondisi mental ikhlas membuat sel rileks, sel akan berusaha mengembalikan kondisi yang rigid menjadi fleksibel. Dengan bantuan stimulasi sel saraf dan pasokan darah, oksigen dan nutrisi. Sel akan melakukan  detoks intraseluler, membersihkan sampah-sampah yang berada di dalam sel, dengan mekanisme autofagi dan aktivasi enzim lisosom sebagai pusat daur ulang, memilah dan mencacah  sampah-sampah dan toksin, kemudian membuang  ke luar sel. Hebatnya, protein atau organel yang masih bagus didaur ulang, untuk dipakai.

Selain itu, ikhlas menstimulasi tubuh mengeluarkan hormon kebahagiaan seperti Serotonin yang membuat hati tenang. Meningkatkan sel-sel imun, mendorong sel-sel darah putih Makrofag untuk memecah sel-sel yang lengket dan memakan sampah-sampah yang beredar di sirkulasi darah lalu membawanya ke hati sebagai pusat detoks.

Hasil olah limbah sampah ini, akan didistribusikan; yang larut dalam lemak akan dibuang ke kantong empedu, terus menuju ke usus dan berakhir sebagai feses. Sementara yang larut dalam air dibuang menuju ke ginjal dan dikeluarkan sebagai urin.

Sel pun berkomunikasi

Seratus triliun sel yang membentuk tubuh merupakan suatu komunitas yang saling berkomunikasi. Dengan tujuan untuk menjaga harmonisasi, mencegah serta mengatasi berbagai gangguan. Komunikasi sel cukup rumit. Ringkasnya, ada tiga cara komunikasi sel:

  1. Kontak langsung: sel normal, akan mengirim pesan ke sel abnormal disampingnya, agar berhenti membelah diri atau memerintahkan bunuh diri, agar sel yang sakit tidak semakin meluas ke sel sehat, misalnya pada penyakit kanker atau hiperkolesterol.
  2. Gap junction, melalui suatu celah terjadi hubungan ke dua sel yang saling berdekatan. Ini bertujuan mengambil alih sel yang sakit untuk didetoks, untuk dibersihkan.
  3. Melepas zat mediator, untuk dikirim ke sel yang letaknya jauh. Mediator berupa: hormon, neurotransmiter, dan sitokin. Mediator ini akan disalurkan via sirkulasi darah (hormon, sitokin) atau via jaringan sel saraf (neurotransmitter). Cara ini ditemukan misalnya pada penyakit hormonal seperti gangguan kelenjar tiroid, otoimun dan gangguan saraf.
Baca Juga:  Catatan Kelam Hari Kebebasan Pers Sedunia: Ratusan Jurnalis Tewas di Gaza

Kondisi Sel ditentukan oleh apa yang dirasakan dan dipikirkan

Jika sel-sel tubuh saling terkoneksi dan komunikasi satu sama lain. Maka jelas, sel sangat dipengaruh oleh apa yang dirasakan dan dipikirkan.

Otak dengan 100 miliar sel, membentuk massa abu-abu, lunak dan kenyal sebagai pusat kontrol dari pikiran dan perasaan. Jaringan saraf dan pembuluh darah saling beriringan, ada jaringan saraf ada pemuluh darah. Bagai kabel listrik beriringan dengan pipa air.

Kabel listrik membawa rangsang listrik dan pesan, sementara pipa pembuluh darah mengalirkan darah, membawa nutrisi dan oksigen.

Oleh sebab itu, bila ikhlas disertai perasan optimis, pikiran positif, dan semangat, bagi siapa saja, tidak terkecuali penderita suatu penyakit berat sekalipun. Insya Allah, akan mudah sembuh. Walau sakit, anda akan nampak sehat dan bahagia, karena menjalani semua ujian ini dengan hati plong.

Semoga bermanfaat, Salam Sehat.

(AK/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.