Keluarga Perang Saudara Gaza 2007 Lupakan Dendam

Pemimpin Haman Ismail Haniya (kiri) sambut kedatangan Muhammad Dahlan (kanan) di . (Foto: Maan News)

Gaza, MINA – Demi melupakan dendam, keluarga orang yang terbunuh dalam perang saudara di Gaza sepuluh tahun yang lalu mau menerima kompensasi sebesar US$ 50.000.

Dengan dukungan dari mantan kepala keamanan Palestina yang diasingkan, Muhammad Dahlan, keluarga korban setuju untuk menghentikan perseteruan darah mereka.

Dana kompensasi dibiayai oleh sponsor Uni Emirat Arab Dahlan yang kaya, cukup untuk sekitar 725 keluarga yang kehilangan orang yang dicintai. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.

Ide itu untuk membantu Gaza bergerak melupakan sejarah gelapnya, kekerasan berdarah selama sepekan yang berakhir dengan kemenangan Hamas di wilayah kantong tersebut pada tahun 2007.

Lebih dari 700 warga Palestina terbunuh dalam pertikaian antara faksi Fatah dan Hamas, yang berwujud baku tembak yang sengit di jalan-jalan Gaza dan pemandangan orang-orang dilemparkan dari atap bangunan bertingkat tinggi.

Proyek tersebut memberi Dahlan, mantan kepala intelijen Gaza, keterlibatannya yang paling langsung dalam urusan Palestina sejak dia dipaksa diasingkan pada 2010 oleh Presiden Mahmoud Abbas.

Di Gaza, permusuhan keluarga merupakan ancaman terbesar bagi ketenteraman sosial.

“Dengan melakukan ini, kami mengakhiri dendam di antara keluarga,” kata Majed Abu Shamalla, seorang anggota parlemen Fatah yang setia kepada Dahlan. “Berakhirnya balas dendam ini bisa mengarah pada rekonsiliasi politik yang sebenarnya. Tanpa mengakhiri ini, rekonsiliasi politik antara faksi-faksi Palestina tidak dapat dicapai.” (T/RI-1/RS3)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.