Kembali ke Abu Dhabi, Penerbangan Keliling Dunia tanpa Setetes Bahan Bakar

Abu Dhabi, 22 Syawwal 1437/26 Juli 2016 (MINA) – Menjelang fajar di Abu Dhabi, Selasa (26/7) waktu setempat, tepuk tangan dan sorak-sorai menggema ketika pesawat Solar Impulse 2 berhasil mendarat di Bandara Al-Bateen Executive.

Momen itu menandai sejarah baru. Pasalnya, pesawat tersebut berhasil menuntaskan misi keliling dengan hanya mengandalkan tenaga surya, BBC melaporkan, Selasa (26/7), yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Solar Impulse 2 menjadi pesawat pertama yang mampu mengelilingi dunia tanpa bahan bakar fosil. Ya, tak setetes pun bahan bakar yang digunakan selama penerbangan 17 etape sejauh 43.000 kilometer di empat benua, dua samudera, dan tiga laut itu.

Bertrand Piccard, 58, salah satu pilot Impulse 2, menuntaskan perjalanan etape terakhir dengan menerbangkan pesawat tersebut dari Kairo, Mesir, ke Abu Dhabi selama lebih dari 48 jam.

Perjalanan keliling dunia Solar Impulse 2 berlangsung 17 etape, dimulai dari Abu Dhabi pada 9 Maret 2015 lalu. Etape itu termasuk penerbangan solo memecahkan rekor dari Jepang ke Hawai sebagai penerbangan terpanjang dalam sejarah penerbangan solo yakni 8.924 kilometer.

Tujuan dari misi keliling dunia ini adalah untuk menggugah kesadaran akan teknologi bersih. Misis lainnya yakni untuk membuktikan bahwa menerbangkan pesawat dengan hanya menggunakan sinar matahari merupakan kemungkinan yang nyata.

“Masa depan itu bersih, masa depan adalah Anda, masa depan adalah sekarang, mari kita melangkah lebih jauh,” kata Piccard.

“Satu hal yang saya ingin Anda mengingatnya: Lebih dari sebuah prestasi dalam sejarah penerbangan, Solar Impulse telah membuat prestasi dalam sejarah energi,” tegasnya.

Capaian bersejarah itu, lanjut dia, menunjukkan bahwa umat manusia memiliki cukup solusi dan cukup teknologi untuk menjaga Bumi. “Kita seharusnya tidak pernah menerima dunia menjadi tercemar hanya karena orang-orang takut untuk berpikir dengan cara lain,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-moon, memberikan pujian dan sanjungan tinggi kepada tim lewat sebuah percakapan live-streaming beberapa jam menjelang Solar Impulse 2 mendarat.

“Saya sangat kagum dan menghormati keberanian Anda,” kata Ban, sembari melanjutkan, “Ini adalah hari bersejarah, tidak hanya untuk Anda tetapi untuk umat manusia.”

Masalah overheating pada baterai pesawat hanya salah satu dari banyak kendala yang dihadapi tim selama penerbangan.

Spesifikasi Pesawat

Berat pesawat Solar Impulse 2 adalah 2.300 kilogram atau tak lebih berat dari satu unit mobil. Sebagai perbadingan, sebuah Boeing 747 yang kosong bisa berberat 180.000 kilogram. Pesawat itu ditenagai 17.000 sel surya.

Kokpitnya berukuran kira-kira sebesar kotak telepon umum dan pilot harus mengenakan tanki oksigen untuk bernapas di ketinggian dan diperbolehkan tidur hanya 20 menit setiap waktu.

“Cara pesawat ini dibangun memungkinkan untuk terbang siang dan malam tanpa bahan bakar,” kata Piccard saat diwawancarai oleh Stephen Beacham dari CNET.

“Saya yakin dalam waktu 10 tahun, kita akan melihat pesawat terbang listrik mengangkut 50 penumpang dalam perebangan jarak pendek ke menengah,” Piccard mengatakan.

“Tapi itu tidak cukup. Teknologi bersih yang sama digunakan pada Solar Impulse bisa diimplementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari,” tukasnya.

Sejak perjalanan keliling dunia dimulai dari Abu Dhabi 9 Maret 2015 lalu, Piccard bergantian menerbangkan Solar Impulse dengan rekan senegaranya dari Swiss, Andre Borschberg, pada setiap etape. Mereka telah bekerja dalam proyek Solar Impulse selama lebih dari satu dekade. (P022/P2)

Perjalanan Solar Impulse keliling dunia

  • Tahap 1: 9 Maret 2015. Abu Dhabi (UEA) ke Muskat (Oman) – 441 km dalam 13 jam 1 menit
  • Tahap 2: 10 Maret 2015. Muskat (Oman) ke Ahmedabad (India) – 1.468 km dalam 15 jam 20 menit
  • Tahap 3: 18 Maret 2015. Ahmedabad (India) ke Varanasi (India) – 1.215 km dalam 13 jam 15 menit
  • Tahap 4: 19 Maret 2015. Varanasi (India) ke Mandalay (Myanmar) – 1.398 km dalam 13 jam 29 menit
  • Tahap 5: 29 Maret 2015. Mandalay (Myanmar) ke Chongqing (Cina) – 1.459 km dalam 20 jam 29 menit
  • Tahap 6: 21 April 2015. Chongqing (Cina) ke Nanjing (Cina) – 1.241 km dalam 17 jam 22 menit
  • Tahap 7: 30 Mei 2015. Nanjing (Cina) ke Nagoya (Jepang) – 2.942 km dalam 1 hari 20 jam 9 menit
  • Tahap 8: 28 Juni 2015. Nagoya (Jepang) ke Kalaeloa, Hawaii (AS) – 8.924 km dalam 4 hari 21 jam 52 menit
  • Tahap 9: 21 April 2016. Kalaeloa, Hawaii (AS) ke Mountain View, California (AS) – 4.200km
  • Tahap 10: 2 Mei 2016. Mountain View, California (AS) ke Phoenix, Arizona (AS) – 1.113 km dalam 15 jam 52 menit
  • Tahap 11: 12 Mei 2016. Phoenix, Arizona (AS) ke Tulsa, Oklahoma (AS) – 1.570 km dalam 18 jam 10 menit
  • Tahap 12: 21 Mei 2016. Tulsa, Oklahoma (AS) ke Dayton, Ohio (AS) – 1.113 km dalam 16 jam 34 menit
  • Tahap 13: 25 Mei 2016. Dayton, Ohio (AS) ke Lehigh Valley, Pennsylvania (AS) – 1.044 km dalam 16 jam 47 menit
  • Tahap 14: 10 Juni 2016. Lehigh Valley, Pennsylvania (AS) ke New York (AS)
  • Tahap 15: 20 Juni 2016. New York (AS) ke Sevilla (Spanyol)- 6.765km – 71 jam 8 menit
  • Tahap 16: 11 Juli 2016. Sevilla (Spanyol) ke Kairo (Mesir) – 3.745km – 48 jam 50 menit
  • Tahap 17: 23 Juli 2016. Kairo (Mesir) ke Abu Dhabi (UEA)

(P22/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Syauqi S

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.