KENYA TUAN RUMAH KTT KEUANGAN ISLAM AFRIKA TIMUR

naerobi eventbriteNairobi, 25 Dzulhijjah 1436/9 Oktober 2015 (MINA) – didaulat menjadi tuan rumah untuk pelaksanan Tingkat Tinggi (KTT) Timur 2015 (East Africa Islamic Finance Summit/EIAFS 2015) yang akan diselenggarakan pada 14-15 Desember 2015 mendatang di Villa Rosa Kempinski, Nairobi.

“Sekretaris Kabinet untuk Departemen Keuangan, Henry Rotich, akan memberikan presentasi tentang peran Kenya dalam mengembangkan Afrika Timur sebagai tujuan investasi keuangan Islam,” ujar Citizen TV dalam laporannya, Kamis (7/10) waktu setempat.

KTT bertema “Menyingkap Peluang” ini dihelat untuk memulai dialog, membangun jaringan antara lembaga keuangan Afrika Timur, para pembuat kebijakan, dan lembaga-lembaga  keuangan di kawasan dan Timur Tengah.

Pada kesempatan itu akan dibahas perkembangan dunia keuangan Islam di Afrika Timur dan mengeksplorasi proyek infrastruktur di kawasan tersebut. Akan dikupas juga tentang peluang alternatif untuk proyek dan pembiayaan perdagangan untuk sektor publik dan swasta.

EAIFS 2015 digelar pada saat Kenya dan negara-negara Komunitas Afrika Timur (East African Community/EAC) bermaksud menerbitkan sukuk (obligasi syariah) untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur yang ambisius.

Jika Afrika akan sepenuhnya berpartisipasi dan bersaing di pasar perdagangan dan investasi global yang menuntut pembiayaan tinggi, maka keputusan untuk menjadi tuan rumah forum EIAFS2015 di samping Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) ke-10 akan menjadi kesempatan berharga.

Selain itu, pertemuan EIAFS juga akan menjadi sebuah peluang investasi besar bagi Afrika Timur dalam menggaet pasar negara-negara Teluk yang kaya.

Forum EIAFS telah mendapat partisipasi dan sokongan dari kepemimpinan regional dan internasional, baik swasta maupun pemerintah. Para delegasi itu juga akan berada di Kenya untuk menghadiri pertemuan WTO.

Pasar Investasi Afrika Cerah

Afrika merupakan salah satu pasar investasi yang berprospek di dunia dan menjadi rebutan negara-negara ekonomi utama. Beberapa bulan lalu, Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) meluncurkan laporan bertema Economic Insight: Africa Q3 2015 tentang ekonomi di kawasan.

Laporan yang diproduksi oleh lembaga terkemuka Centre for Economics and Business Research Ltd (CEBR) itumemberikan gambaran tentang kinerja ekonomi di kawasan dengan fokus khusus pada Kenya, Tanzania, Ethiopia, Nigeria, Ghana, Pantai Gading, Afrika Selatan, dan Angola.

Menurut laporan itu, dan menggambar perkiraan yang dibuat oleh Bank Dunia, tingkat total arus masuk keuangan eksternal ke Afrika telah meningkat dari US$40,4 miliar pada 2000 menjadi US$192 miliar pada 2013.

Hal ini terutama disebabkan oleh investasi langsung asing (foreign direct investment/FDI) dari China, yang banyak berinvestasi di sector-sektor infrastruktur dan sumber daya utama.

Michael Armstrong, Direktur Regional, ICAEW Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan, mengatakan, “China telah mendekati ekonomi Afrika dalam cara yang sangat berbeda terhadap Eropa, mengurangi fokus pada bantuan resmi dan terlibat lebih agresif melalui investasi langsung asing dan perdagangan.”

Kondisi itu, lanjut Armstrong, “Membuat negara-negara Eropa untuk memikirkan ulang strategi mereka dalammenghubungkan diri dengan benua tersebut.”

Pada pergantian abad, keuangan swasta merupakan 62% dari total aliran ekonomi Afrika. Sekarang jumlah telah meningkat menjadi lebih dari 70%, menandakan pergeseran persepsi investor terhadap pasar Afrika.

Upaya integrasi lebih solid dalam tubuh Masyarakat Afrika Timur (EAC), yang telah terlibat dalam harmonisasi peraturan investasi di seluruh wilayah dan memangkas birokrasi, disebut sebagai salah satu faktor berkembangnya FDI di kawasan.

Menurut Danae Kyriakopoulou, penasihat ekonomi ICAEW dan penulis laporan itu, “Saat pembangunan ekonomi secara alami bervariasi di seluruh benua, prospek kawasan Afrika secara keseluruhan tetap cerah dengan sejumlah proyek yang diharapkan mendorong pertumbuhan.” (T/P022/P4).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0