Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua DMI Harap Tema Ceramah Ramadhan Variatif

Hasanatun Aliyah - Kamis, 1 April 2021 - 12:49 WIB

Kamis, 1 April 2021 - 12:49 WIB

6 Views

Jakarta, MINA – Ketua Dewan Masjid (DMI) Muhammad Jusuf Kalla (JK) meminta para pengurus masjid untuk membuat program, terutama terkait ceramah di bulan Ramadhan.

Menurutnya, hal itu diperlukan untuk mengantisipasi konten ceramah yang disampaikan secara berulang-ulang, tidak variatif.

“Pengurus masjid harus punya program sehingga konten ceramah tidak berulang, terutama pada bulan Ramadhan. Ceramah itu bisa berisi materi akidah, ibadah, dan muamalah,” ungkap JK saat menjadi nara sumber dalam Mudzakarah Pembina Rohani Islam dan Pengelola Masjid Kementerian/Lembaga dan BUMN, Rabu (31/3).

JK juga berharap pengurus masjid memasukkan konten yang aplikatif bagi masyarakat.

Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan

“Masjid yang baik, pengurusnya tahu cara membuat program/tema ceramah. Sampaikan bagaimana cara berdagang yang baik, bertani yang baik, jual beli yang baik. Itu yang membawa kita kepada persatuan,” tegas Mantan Wakil Presiden RI ini.

Banyaknya masjid di Indonesia, menurut JK harus disyukuri. Salah satu caranya adalah dengan memakmurkan masjid.

Menurut JK, ada tiga komponen yang harus diperhatikan dalam memakmurkan masjid. Yaitu, orang yang mendirikan, yang mengurus, dan jamaah.

Ketiga komponen ini, kata JK, harus diperhatikan demi mendapatkan hasil yang maksimal. Jika hanya memperhatikan salah satu aspek, hasilnya akan tidak sesuai dengan harapan.

Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia

“Pendiri masjid ini mendapatkan jaminan dari Allah berupa rumah di surga. Para pengurus harus membuat program yang bagus. Kemudian, jamaahnya, kalau masjid bagus tapi tidak ada jamaah maka tidak makmur juga,” tambahnya.

Terkait banyaknya jumlah masjid di Indonesia, JK menyampaikan sejumlah alasan. JK menyebut, masyarakat Indonesia tercatat sebagai warga yang senang mendirikan masjid.

“Hanya Indonesia dan Pakistan yang sekitar 90 persen masjidnya dibangun masyarakat. Hanya 5-10 persen masjid di dua negara ini yang dibangun pemerintah seperti masjid perkantoran kementerian dan lainnya,” tambahnya. (R/R5/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Palestina
Indonesia
Indonesia