KHUTBAH JUM’AT: SYARIAT KHILAFAH YANG AGUNG DAN MULIA

syaikh as-sudais

Oleh Syaikh Dr. Abdurrahman as-Sudais,

Makkah al-Mukarramah

Segala puji hanya bagi Allah. Kepada-Nya kita memuji dan memohon ampun. Allah yangย  telah mensyariโ€™atkan hukum-Nya serta menundukkan alam ini dan alam pun patuh kepada-Nya.

Ya Allah kepada Engkau pujian yang telah menciptakan kami, dan yang telah memberikan hidayah dan memberikan ย rezqi kepada kami. Engkau pula yang mengaruniakan keamanan, menyatukan kalimat-Mu dengan Al-Quran serta memadukan barisan kaum Muslimin.

Semoga Engkau karuniakan terhadap segala yang kami mohonkan, dan hanya kepada Engkaulah segala bentuk pujian dan terima kasih kami.

Saya bersaksi bahwa tiada tuhan yang hak disembah selain Allah, yang tiada sekutu bag-iNya. Allah yang menjelaskan segala hak-hak pemimpin dan hak-hak umat yang dipimpinnya, untuk senantiasa mendengar dan taโ€™at, dan menganugerahkan kesatuan dan persatuan.

Saya bersaksi bahwa Muhammad Shallallahu โ€˜Alaihi Wasallam adalah Nabi dan Rasul-Nya, semulia-mulia daโ€™i (penyeru) untuk didengar dan dipatuhi.

Shalawat beserta salam semoga tercurah kepada keluarganya dan para shahabat nyayang mulia, yang telah dikaruniakn kepada mereka menjadi sahabat yang patuh dan setia. Juga kepada para tabiโ€™inย  generasi sesudahnya, dan yang ikuti jejak kebaikan mereka sampai hari kiamat.

Saya nasihatkan kalian dan diri saya agar senantiasa bersyukur terhadap hidayah Islam, dan juga segala nikmat yang lainnya. Oleh karena itu, maka bertakwalah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya, baik secara sembunyi atau terang-terangan.

Allah mengingatkan kita di dalam firman-Nya :

ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽู„ู’ุชูŽู†ู’ุธูุฑู’ ู†ูŽูู’ุณูŒ ู…ูŽุง ู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ูŽุชู’ ู„ูุบูŽุฏู ูˆูŽุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุฎูŽุจููŠุฑูŒ ุจูู…ูŽุง ุชูŽุนู’ู…ูŽู„ููˆู†ูŽ

Artinya : โ€œWahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan perhatikan oleh diri kalian bekal yang akan dibawa untuk hari esok, dan bertakwalahย  kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui terhadap apa yang kalian perbuatโ€ . (Q.S. Al-Hasyr [59] : 18).

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah Yang Maha Agung dengan segala perbuatannya, menjauhi segala yang yang bertentangan dengan jiwanya, itulah kekayaan yang sebenarnya, Dan akan didapatinya kemudian di surga Firdaus yang tinggi derajatnya.

Syariat Khilafah

Wahai kaum Muslimin,โ€ฆ..

Syariโ€™at Islam, bertujuan untuk menjelaskan sebaik-baik kemaslahatan dan setinggi-tingginya maksud kehidupan, serta membersihkan jiwa dari segala kejahatan dan keburukan.

Islam adalah risalah terakhir dan mengumpulkan segala syariat sebelumnya. Islam jugalah yang paling sempurna untuk bekal kehidupan manusia, karena Islam adalah risalah yang penuh dengan keberkahan serta selalu sesuai dengan situasi dan kondisi, mencakup segala urusan kehidupan.

Allah berfirman.

ูˆูŽู†ูŽุฒู‘ูŽู„ู’ู†ูŽุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุงู„ู’ูƒูุชูŽุงุจูŽ ุชูุจู’ูŠูŽุงู†ู‹ุง ู„ููƒูู„ู‘ู ุดูŽูŠู’ุกู ูˆูŽู‡ูุฏู‹ู‰ ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู‹ ูˆูŽุจูุดู’ุฑูŽู‰ ู„ูู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู†ูŽ

Artinya: Dan kami turunkan kepadamu (Muhammad)ย  al-Kitab (Al-Qurโ€™an), untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi kaum Musliminโ€. (Q.S. Al-Nahl [16] : 89).

Di antara ajaran Islam adalah untuk memperbaiki demi kemaslahatan urusan hamba dalam berbagai aspek kehidupannya, menerangi dengan jelasย  demi perbaikan, ia merupakan sebaik-baiknya petunjuk, yang mementingkan keberhasilan demi menegakan kebenaran yang tidakย  akan merugi, dan selanjutnya menolak segala keburukan dan kejahatan.

Salah satu permata urusan yang Allah gambarkan memiliki skala prioritas dalam syariโ€™at Islam adalah urusan hukum dan kepemimpinan (Imaamah), yakni urusan umat terhadap peraturan yang mulia, serta manhaj atau jejak Khilafah yang mendapat petunjuk.

Sekiranya orang-orang tidak memiliki Imaam yang ditaโ€™ati, maka tidak akan ada yang memecahkan permasalahan dalam syariโ€™at Islam ini. Maka, terkebirilah hukum, rusaklah urusan umum, terlantarlah anak-anak yatim dan tidak aka ada urusani haji ke Baitullah al-Haram.

Imaam Ahmad berkata, โ€œAkan terjadi fitnah sekiranya tidak ada seorang Imaam yang mengurusi manusiaโ€.

Imaam Mawardi juga berkata, โ€œKeimaamahan adalah pokok utama, sebab dengannyalah tegaknya kaidah-kaidah agama dan tersusunnya kemaslahatan umat. Sehingga stabil dan lancaralah urusan yang umum dan yang khususโ€.

Oleh karena itu, urusan kepemimpinan dan kewilayahan merupakan yang amat perioritas dan sangat penting dalam agama Islam. Ini semua ini telah diletakkan pondasinya oleh Nabi Muhammad Shallalahu โ€˜Alaihi Wasallam dalam sabdanya:

ุฅูุฐูŽุง ุฎูŽุฑูŽุฌูŽ ุซูŽู„ูŽุงุซูŽุฉูŒ ูููŠ ุณูŽููŽุฑู ููŽู„ู’ูŠูุคูŽู…ู‘ูุฑููˆุง ุฃูŽุญูŽุฏูŽู‡ูู…ู’

Artinya: โ€œApabila tiga orang keluar bepergian, maka salah seorang di antaranya hendaknya menjadi amir (pemimpin)โ€. (HR Abu Daud dengan sanad yang Shahih).

Di dalam Al-Quran Allah berfirman :

ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุฃูŽุทููŠุนููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽุฃูŽุทููŠุนููˆุง ุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู„ูŽ ูˆูŽุฃููˆู„ููŠ ุงู„ู’ุฃูŽู…ู’ุฑู ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’โ€ฆ..

Artinya: โ€œWahai orang-orang yang beriman, thaโ€™atlah kalian kepada Allah,dan thaโ€™atlah kepada Rasul dan Ulil Amri di antara kalianโ€ฆ..โ€. (QS An-Nisa [4] : 59).

Imaam Ibnu Taimiyyah berkata bahwa ayat ini turun berkenaan dengan hal umat tentang wajibnya thaโ€™at atas segala perintah Ulil Amri, kecuali jika memerintah memaโ€™siati Allah.

Atas dasar jejak yang lurus dan benar ini maka para Shahabat Rasul, semoga Allah meridhai mereka, setelah wafatnya baginda Nabi, mereka berkumpul di rumah Tsaqifah Bani Saโ€™dah, dan membaiโ€™at Abu Bakar sebagai Khalifah sebelum menguruskan jenazah baginda Nabi Shallallahu โ€˜Alaihi Wasallam.

Mereka tidak dapat tidur pada malam harinya dengan kejadian musibah yang besar tersebut kecuali setelah ada ikatan baiโ€™at kepada seorang Imaam untuk meneruskan kepemimpinan baginda Nabi.

Kemudian Abu Bakar menjelang akhir hayatnya memohon agar digantikan oleh Umar bin Khattab. Begitupun Umar bin Khattab sebelum wafatnya, mengangkat enam orang sahabat untuk mengangkat Utsman bin โ€˜Affan sebagai penggantinya. Maka kemudian Ustman bin Afan dibaeโ€™at sebagai Khalifah, begitu seterusnya Ali bin Abi Thalib. Semoga Allah meridhai mereka semua. Allahu Akbar.

Maha Suci Allah yang telah menjadikan Khilafah stabil dan lancar. Mereka menegakan keimaamahan sebagi bangunan yang kokoh, mewasiati kekhilafan supaya tidak fakum, setelah kewafatan Nabi Muhammad Shallallahu โ€˜Alaihi Wasallam.

Kewajiban Adanya Khalifah

Saudara Seiman,….

Sesungguhnya membaiโ€™at seorang Imaam atau Khalifah yaitu berjanji untuk mendengar dan taโ€™at pada yang maโ€™ruf,ย  yang disukai atau tidak, yang senangย  atau susah, dan tidak merebut urusan yang dipegang oleh yang berhak (Imaam/Khalifah) adalah wajib menurut Al-Quran dan As-Sunnah serta Ijmaโ€™ Ummat.

Allah berfirman:

ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูŠูุจูŽุงูŠูุนููˆู†ูŽูƒูŽ ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ูŠูุจูŽุงูŠูุนููˆู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽโ€ฆ..

Artinya: โ€œ Sesungguhnya yang berbaiโ€™at kepadamu adalah berbaiโ€™at kepada Allahโ€ฆ..โ€œ. (QS Al-Fath [48] : 10).

Para ulama berpendapat bahwa ayat ini walaupun diturunkan tentang baiโ€™atnya para shahabat kepada Rasul Shallallahu โ€˜Alaihi Wasallam, sesungguhnya selanjutnya adalah baiโ€™at kepada seorang Imaamul Muslimin atau Imaam atau Khalifah, karena ajaran itu berdasar kepada keumuman lafadz bukan pada kekhususan sebab.

Ayat ini sebagai dalil wajibnya melaksanakan baiโ€™at, dan larangan merusak dan membatalkannya,

โ€ฆููŽู…ูŽู†ู’ ู†ูŽูƒูŽุซูŽ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ูŠูŽู†ู’ูƒูุซู ุนูŽู„ูŽู‰ ู†ูŽูู’ุณูู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฃูŽูˆู’ููŽู‰ ุจูู…ูŽุง ุนูŽุงู‡ูŽุฏูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ููŽุณูŽูŠูุคู’ุชููŠู‡ู ุฃูŽุฌู’ุฑู‹ุง ุนูŽุธููŠู…ู‹ุง

Artinya : โ€œโ€ฆ..Barang siapa yang meruksak baeโ€™atnya, maka ia telah meruksak dirinya, dan barang siapa yang menunaikan janjinya maka Allah akan memberikanya pahala yang besarโ€. (QS Al-Fath [48] : 10).

Rasulullah Shallallahu โ€˜Alaihi Wasallam bersabda seperti yang diriwayatkan oleh Imam Muslim :

ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ู…ูŽุงุชูŽ ูˆูŽู„ูŽูŠู’ุณูŽ ููŠ ุนูู†ูู‚ูู‡ู ุจูŽูŠู’ุนูŽุฉูŒ ุŒ ู…ูŽุงุชูŽ ู…ููŠุชูŽุฉู‹ ุฌูŽุงู‡ูู„ููŠู‘ูŽุฉู‹

Artinya : โ€œBarang siapa yang mati dalam pundaknya tidak memiliki Imaam maka matinya laksana bangkai jahiliyyahโ€. (HR Muslim).

Dari Ubadah bin Shamit, โ€œKami telah berbaiโ€™at kepada Rasulullah Shallallahu โ€˜Alaihi Wasallam untuk mendengar dan taโ€™at terhadap perkara yang senang atau yang susah,ย  disukai atau dibenci, tidak mementingkan diri, dan tidak merebut sesuatu yang dipegang oleh ahlinya (Kepemimpinan)โ€œ. ย (HR Muslim).

Urusan baiโ€™at telah menjadiย  ketetapan syariโ€™at, telah diwajibkan oleh Al-Qurโ€™an dan As-Sunnah. Baiโ€™at merupakan urusan pokok dalam agama, sebagai petunjukย  agama, yang diwajibkan oleh syaraโ€™ untuk melaksanakan dan menunaikannya, karena baiโ€™at adalah pokok dalam agama dan wajib menurut syariโ€™at.

Ibnu Taimiyyah berkata, โ€œDiangkatnya seorang Imaam adalah melalui baiโ€™atโ€.

Imaam Karamani berkata, โ€œBaiโ€™at kepada Islam sebagai lambang dari ikatan dan perjanjian.โ€

Urgensi Baiโ€™at

Allahu Akbarโ€ฆ Wahai Kaum Muslimin,

Sesungguhnya baiโ€™at itu ibarat matarantai untuk mendengar dan thaโ€™at, khususnya demi kecintaan kepada Allah dan Rasul.

Hubungannya merupakanย  ikatan ibadah demi tingginya kemaslahatan agama, terangkatnya syariat Islam, berkibarnya panji-panji keselamatan, manjauhkan dari kepentingan individu, cita-cita pribadi, cinta palsu, pujian yang semu, serta dari kepatuhan yang sia-sia.

Adapun Urgensi Kewajiban dan tanggung jawab baiโ€™at adalah:

Pertama, hakikat paling prioritas dalam baiโ€™at adalah perintah untuk mendengar dan thaโ€™at selama tidak maksiat.

Dalam Shahih Bukhari diriwayatkan,ย  Nabi Shallallahu โ€˜Alaihi Wasallam bersabada, yang artinya, โ€œAdalah wajib pada setiap orang untuk mendengar dan thaโ€™at, terhadap yang disukai ataupun dibenci, kecuali diperintah untuk maโ€™siatโ€.

Rasulullah Shallallahu โ€˜Alaihi Wasallamย  juga bersabda, yang maknanya, โ€œDengar dan thaโ€™atlah kalian, karena bagi mereka ada tanggung jawab yang dipikul, dan bagi kalian juga memiliki tanggung jawab yang samaโ€.

Imam Tahawi berkata, bahwa tidak melihat alasan ke atas para pemimpin dan orang-orang yang memegang urusan, mencabut diri dari kethaโ€™atan terhadap mereka , dan bahwa menthaโ€™ati mereka adalah bagian dari thaโ€™at kepada Allah. Hal ini adalah wajib untuk menthaโ€™ati mereka selama tidak memerintah kepada maksiat.

Imaam Abu Hafiz Abu Zurโ€™ah al-Raazy berkata, yang artinya, โ€œKami mengetahui seluruh ulama di seluruh pelosok, baik di Hijaz, Iraq, Syam dan Yaman, bahwa mereka melarang untuk ย keluar dari kepemimpinan. Adanya adalah ย wajib thaโ€™at kepada Imaam/Khalifah yang diangkat Allah untuk mengurus urusannya, sama sekali dilarang ย mencabut dari dari kethaโ€™atan,ย  dan dilarang menyendiri, dan dilarang berselisih atau berfirqah-firqahโ€.

Kedua, urgensi baiโ€™at adalah untuk menjaga kedudukan dan kehebatan Imamah.

Telah diriwayatkan oleh Imaam Abu Daud dan Imaam At-Turmidzi dengan sanad yang shahih, bahwa Nabi Shallallahu โ€˜Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya, โ€œ Barangsiapa yang menghina Sultan (Imaam) Allah di muka bumi ini, maka Allah akan menghinakannyaโ€.

Dalam hadits lain baginda juga bersabda, yang artinya,โ€ Di antara yang dapat kemuliaan Allah adalah memuliakan orang tua muslim, memuliakan pembawa (hafidz) Al-Qurโ€™an, dan memuliakan pemimpin yang adilโ€. (HR Abu Daud dengan sanad yang baik).

Imaam Al-Qurafi kerkata, โ€œMengambil kemaslahatan umum adalah wajib, dan ia tidak akan dapat diambil melainkan oleh pemimpin kepada makmumnya. Apabila menyelisihiย  ke atas mereka, maka kemaslahatan akan tertunda (tidak akan dimiliki)โ€.

Imaam al-Mawardi berkata, โ€œHendaknya seorang Imaam itu memiliki kehebatan yang lebihโ€.

Ketiga, untuk tetap terjaganya nasihat sesuai dengan kehendak syariโ€™at dan agar tidak membiarkannya dalam kesalahan.

Seperti yang disabdakan dalam shahih Bukhari dan Muslim dari Tamim al-Daari, bahwa Nabi Shalallahu โ€˜Alaihi Wasallam bersabda,

ุงู„ุฏู‘ููŠู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุตููŠุญูŽุฉู ุงู„ุฏู‘ููŠู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุตููŠุญูŽุฉู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽู„ููƒูุชูŽุงุจูู‡ู ูˆูŽู„ูู†ูŽุจููŠู‘ู‡ู ูˆูŽู„ูุฃูŽุฆูู…ู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู†ูŽ ูˆูŽุนูŽุงู…ู‘ูŽุชูู‡ูู…ู’

Artinya : โ€œAgama itu nasihat. bagi Allah, dan bagi Rasul-Nya, dan bagi para pemimpin Islam dan seluruhnyaโ€. (HR Bukhari dan Muslim).

Imaam as-Saukani berkata, โ€œHendaknya bagi siapa yang nampak kesalahan seorang Imaam agar menasihatinya, dan jangan sampai membiarkannya. Terutama bagi siapa yang menyaksikannya, bahkan hendaknya mengambil tindakan wajar dengan terus menasihatinyaโ€™.

Sebagian mengira bahwa mengkritik ahlil halli wal aqd, ulama, para daโ€™i, orang-orang baik adalah tidak benar, dan menasihatinya dianggap merupakan puncak ketidakstabilan, ketidakbenaran, dan menjadikan masyarakat berpecah. Sebenarnya justru nasihat demi menjaga kehebatan para pemimpin. Karenanya, nasihat perlu terus ditegakkan.

Imam Ibnul Qayyim al-Jauzi berkata, โ€Mengingkari pemimpin dengan meninggalkannya adalah puncak segala keburukan dan fitnah sehingga akhir zamanโ€.

Keempat, urgensi baiโ€™at merupakan doa.

Imaam Tahawi berkata, โ€œHak-hak para pemimpin adalah kita mendoakan mereka untuk memperbaiki diri dan memohon maafโ€.

Imaam Ahmad berkata, โ€œSekiranya saya memiliki doa yang dikabul, niscaya saya akan suguhkan doa ini untuk Imaamโ€.

Kelima, baiat untuk membantu para pemimpin menyatukan hati dengan umat.

Demi terorganisirnya kemaslahatan agama dan urusan dunia, tidak ragu lagi bahwa pemimpin memiliki kewajiban terhadap umatnya untuk dapat menggembala dengan menunaikan segala amanah dan menegakan keadilan serta ย mengaplikasikan hokum agama.

Pemimpin yang diabaiโ€™at, juga berfungsi untuk menjaga keamanan, menghapuskan kedzaliman, menolong orang yangย  didzalimi, menjaga kemaslahatan umat serta menolak kerusakan dan kemudharatan.

Sesungguhnya kesatuan jamaโ€™ah sangat penting, terutama dalam situasiย  yang penuh dengan tantangan dan konflik, yang diliputi oleh berbagai problematika dan krisis, dengan ditunggangi oleh berbagai afiliasi dan loyalitas pada kepartaianย  dan organisasi yang sesat,ย  yang menimbulkan sikap ekstrimisme, kekerasan dan terorisme, yangย  pada akhirnya dijangkiti penyakit ketidakadilan dan tirani.

Ini menjurus kepada pertumpahan darah, peperangan, mengarah kepada kerusakan di muka bumi, dengan adanya pembunuhan dan pembakaran atas nama Islam. Berbagai kerakusan dan kebuasan yang melampaui batas, bahkan ย melebihi batas agama dan moralitas, yang tidak diajarkanย  dan tidak dikehendaki oleh agama dan kemanusiaan di manapun berada.

Ini semua bertentangan dengan prinsip dasar Islam. Seperti dalam riwayat Imaam Bukhari, yang artinya, โ€œTidak boleh menyiksa dengan api kecuali oleh pemelihara api (Allah)โ€.

Penutup

Ya Allah kami berlepas diri dari perbuatan orang-orang yang dzalim yang bersikap tirani. Mereka yang lebih berpegang pada ayat yang mutasyabih dan berhujjah dengan hadits lemah dan mansukh (terbatal), mereka bahkan menjauh dari golongan ulama dan menyimpang dari nash yang shahih.

Kepada para pemuda harapan umat yang cerdik pandai, janganlah kalian sampai terbius dan tertipu oleh seruan yang mengatasnamakan Islam.

Janganlah kalian tertipu oleh ajakan yang sebenarnya justru bertentangan dengan syariat Islam. Karena Islam adalah agama pemaโ€™af, rahmah, kasih sayang, lapang dada, dan berlepas diri dari sikap kekerasan.

Langkah yang paling tepat bagi umat Islam saat ini adalah mencari jalan keluar dari berbagai fitnah dengan mengikut jejak yang telah digariskan oleh Rasulullah Shallallahu โ€˜Alaihi Wasalam dalam mengaplikasikan agama yang agung ini.

Adapun sebaik-baik loyalitas dan anutan terhadap Islam adalah dengan dengan bersegera membaiโ€™at Imaam yang hak untuk mendengar dan thaโ€™atย  dalam keadaan suka ataupun tidak, dan jangan merebut urusan yang dipegang oleh ahlinya yang lebih berhak.

Tidaklah akan berjaya bagi umat Islam pada setiap masa dan zaman, kecuali bersama Imaam yang bergerak ย bersama demi mengaplikasikan syariat dan undang-undang Allah. (T/K05/P4)

ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑููƒูู…ู’ ุฃูŽู†ู’ ุชูุคูŽุฏู‘ููˆุง ุงู„ู’ุฃูŽู…ูŽุงู†ูŽุงุชู ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูŽู‡ู’ู„ูู‡ูŽุง ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุญูŽูƒูŽู…ู’ุชูู…ู’ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุญู’ูƒูู…ููˆุง ุจูุงู„ู’ุนูŽุฏู’ู„ู ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู†ูุนูู…ู‘ูŽุง ูŠูŽุนูุธููƒูู…ู’ุฃ ุจูู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ุณูŽู…ููŠุนู‹ุง ุจูŽุตููŠุฑู‹ุง ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุฃูŽุทููŠุนููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽุฃูŽุทููŠุนููˆุง ุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู„ูŽ ูˆูŽุฃููˆู„ููŠ ุงู„ู’ุฃูŽู…ู’ุฑู ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ููŽุฅูู†ู’ ุชูŽู†ูŽุงุฒูŽุนู’ุชูู…ู’ ูููŠ ุดูŽูŠู’ุกู ููŽุฑูุฏู‘ููˆู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู„ู ุฅูู†ู’ ูƒูู†ู’ุชูู…ู’ ุชูุคู’ู…ูู†ููˆู†ูŽ ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ุขุฎูุฑู ุฐูŽู„ููƒูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ูˆูŽุฃูŽุญู’ุณูŽู†ู ุชูŽุฃู’ูˆููŠู„ู‹ุง

ู†ููŽุนู†ูŠ ุงู„ู„ู‡ ูˆุฅูŠุงูƒู… ุจุงู„ุฐู‘ููƒุฑู ุงู„ุญูƒูŠู…ุŒ ูˆุจู‡ูŽุฏูŠู ุณูŠู‘ูุฏ ุงู„ู…ูุฑุณูŽู„ูŠู†ุŒ ุฃู‚ูˆู„ู ู‚ูˆู„ูŠ ู‡ุฐุงุŒ ูˆุฃุณุชุบูุฑู ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุนุธูŠู…ูŽ ุงู„ุฌู„ูŠู„ูŽ ู„ูŠ ูˆู„ูƒู…ุŒ ูˆู„ุณุงุฆุฑู ุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ูˆุงู„ู…ูุณู„ูู…ุงุช ู…ู† ูƒู„ ุงู„ุขุซุงู… ูˆุงู„ุฎุทูŠุฆุงุชูุŒ ูุงุณุชุบููุฑููˆู‡ ูˆุชูˆุจููˆุง ุฅู„ูŠู‡ุŒ ุฅู†ู‡ ู‡ูˆ ุงู„ุบููˆุฑู ุงู„ุฑุญูŠู….

*Khutbah Imam Masjidil Haram Makkah Al-Mukarramah Syaikh Dr. Abdurrrahaman As-Sudais, Jumat,ย  tgl 23 Rabiโ€™ul Akhir 1436 H./13 Februariย  2015 M. Diterjemahkan oleh Dudin Shobaruddin, Koresponden Miโ€™raj Islamic News Agency (MINA) Kuala Lumpur, Malaysia.

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0