‘Kompetisi Vlog TBC’ Untuk Kampanye Penanggulangan Tuberkulosis

Peluncuran ‘Kompetisi Vidio Blog (Vlog) ’. (Foto: Istimewa)

Jakarta, MINA – Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban penyumbang penderita Tuberkulosis (TBC) terbesar di dunia. Penyakit TBC di Indonesia sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang belum dapat diatasi.

Berdasarkan hasil survey, diyakini saat ini penyebaran Video-Blogging atau yang biasa dikenal dengan Vlog melalui media online  merupakan salah satu metode efektif, kreatif, dan diminati oleh masyarakat terutama dalam konten penyebaran informasi.

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerjasama dengan PT. Johnson & Johnson Indonesia melakukan program yang ditandai dengan Peluncuran ‘Kompetisi Vidio Blog (Vlog) TBC’ di Jakarta, Selasa (28/11).

Baca Juga:  Gagal ke Olimpiade, Presiden FIFA Minta Fans Tetap Dukung Timnas Indonesia U-23

“Dengan adanya hal ini, ke depan diharapkan media ini dapat menjadi bagian dari upaya kampanye penanggulangan TBC, serta untuk menumbuhkan kesadaran dan menimbulkan kepedulian masyarakat terhadap TBC dan juga sebagai media penyebarluasan informasi program penanggulangan TBC di Indonesia,” kata President Director Johnson & Johnson Indonesia, Lakish Hatalkar.

Selain itu, tambah Lakish, kompetisi ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi sekaligus mengedukasi masyarakat tentang penyakit TBC yang dapat menyebar kapan saja dan pada siapa saja.

“Penyakit TBC dapat dicegah dan disembuhkan melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kompetisi ini juga diharapkan dapat menginformasikan bahwa obat TBC yang berkualitas disediakan oleh pemerintah secara gratis di Puskesmas,” pungkasnya.

Baca Juga:  Sebanyak 40 Ton Beras Bantuan Tiba di Posko Banjir dan Longsor Sulsel

Kompetisi Vlog TBC ini di mulai sejak 28 November 2017 sampai 28 Februarai 2018, vidio dapat dikirim ke alamat [email protected] dan pengumuman pemenang akan diumumkan pada 24 Maret 2018.

“Kompetisi ini terbuka untuk umum baik, kelompok maupun perorangan dengan usia minimum 15 tahun,” ujar Tim Digital Johnson & Johnson Indonesia, AIberts Hendrajaya.

Alberts menambahkan, adapun persyaratan yang harus diperhatikan adalah;  Durasi vidio +/- 1 menit, Belum pernah tayang sebelumnya, Setiap partisipan dapat menyerahkan maksimal dua vidio, Pembuat vidio harus memastikan semua narasumber menyetujui penggunaan vidio, dan menggunakan #AYOTOSSTB.

“Peserta juga wajib menyerahkan vidio asli, dan keputusan juri mutlak tidak dapat diganggu gugat. Informasi lebih lengkat dapat dilihat di alamat www.ayotosstb.com,” tutup Alberts.

Baca Juga:  [BEDAH BERITA MINA] Israel Serang Rafah Di Tengah Kecaman Dunia

Selain Lakish dan Alberts, turut hadir pada peluncuran program tersebut diantaranya Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan RI, dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes; Kepala Sub Direktorat Tuberkulosis, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Direktorat Jenderai Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI, dr. Asik Surya, MPMM; serta  pasangan influencer muda,  Rizna Nyctagina dan Kinos. (L/R09/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Risma Tri Utami

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.