Konferensi Hukum Internasional 2019 akan Berlangsung di Jakarta

Jakarta, MINA – Kementerian Luar Negeri RI bersama Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH-UI) dan the Foundation for the Development of International Law Republic of Korea akan menyelenggarakan atau Internasional Development of International Law in Asia sesi ke-30 (DILA at 30) pada 15-16 Oktober 2019 di Jakarta.

Menlu RI Retno LP Marsudi  dijadwalkan akan membuka konferensi itu pada Selasa (15/10) dan menyampaikan konsep gagasan Indonesia, ASEAN Outlook on Indo Pacific dari sisi hukum internasionalnya.

Menurut Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Damos Dumoli Agusman, konferensi itu akan menghadirkan pembicara akademisi, praktisi dari dalam dan luar negeri, terutama dari Asia.

“Mereka akan membahas berbagai perkembangan hukum internasional di Asia serta kontribusi negara-negara di kawasan terhadap hukum internasional, serta penerapan hukum internasional dalam tataran nasional masing-masing negara,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (3/10).

Selain itu, Damos mengatakan, isu-isu yang relevan dibahas dalam konferesi itu antara lain: sengketa Laut China Selatan, diskriminasi kelapa sawit di Uni Eropa, perbatasan dan zona ekonomi eksklusif (ZEE).

Ia menyebutkan, secara konvesnional-tradisional, hukum internasional itu selalu dilihat sebagai hukum Barat. Sehingga, negara di luar itu merasa seperti termarjinalisasi.

Namun, Damos menjelaskan, perkembangan sekarang justru terbalik. Negara-negara Asia yang justru kontributif dalam perkembangan hukum internasional akhir-akhir ini.

Sementara itu, Indonesia sendiri lahir dari hukum internasional yang tercermin dari pembukaan UUD 1945 yang dimulai dengan norma hukum internasional, yakni kemerdekaan adalah hak segala bangsa, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

Indonesia juga senantiasa aktif dalam merumuskan dan mengembangkan hukum internasional, contohnya seperti Konsep Indo-pasifik dan Konferensi Asia Afrika. (T/Sj/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.