KOPI, Kawan atau Lawan (Oleh: dr. Suwardi Sukri)

Oleh: dr. Suwardi Sukri, Dokter Integratif Medicine

“Dok, saya mau nanya; saya suka minum , apa dampak minum kopi dalam waktu lama?” tanya salah seorang pemirsa Wesal TV dalam acara “Nikmatnya Hidup ”.

Zat Bioaktif Kafein

Setiap tumbuhan memiliki zat bioaktif. Zat bioaktif adalah zat yang dikandung oleh tumbuhan yang jika masuk ke dalam tubuh akan memengaruhi suatu fungsi organ tertentu di dalam tubuh dan memberi efek khusus. Zat bioaktif kopi dikenal dengan Kafein merupakan suatu alkoloid.

Efek Kafein sebagai stimulan kuat pada sel saraf pusat dengan jalan mengambil alih reseptor adenosin sel saraf. Reseptor ini berperan penting pada tidur yang lelap. Oleh karena itu, penikmat kopi beralasan minum kopi untuk menghalau rasa kantuk.

Kafein membuat daya fikir lebih cepat, jernih dan meredakan sakit kepala. Kafein memicu produksi hormon adrenal dan kortisol.

Hormon adrenal berefek memacu kerja jantung, pembuluh darah dan meningkatkan sekresi asam lambung. Sedangkan kortisol meningkatkan perombakan sel lemak, begitu pula dengan sel hati akan merombak cadangan gula untuk bahan energi.

Itu sebabnya kopi membuat seseorang merasa fit, bertenaga dan giat bekerja.

Maka dibalik manfaat kopi, tentunya perlu waspada dampak negatifnya juga.

Dampat negatif dari mengonsumsi kopi di antaranya radang lambung akibat asam lambung yang meningkat. Tekanan darah tinggi dan gangguan jantung akibat kadar gula dan kolesterol yang meningkat.

Pada dua jam setelah mengomsumsi Kafein dapat terjadi pengerasan pembuluh darah. Kafein membuat pH tubuh jadi asam, pH asam tidak baik bagi tubuh. Maka untuk menetralkan pH ini, tubuh mengeluarkan mineral penetral pH asam yakni kalsium dari tulang, akibatnya mudah terjadi osteoporosis. Selain itu, kopi meningkatkan produksi urin yang dapat mengeluarkan mineral kalsium.

Kafein dosis tinggi dapat menyebabkan kanker payudara pada wanita. Tentu saja efek negatif ini akan timbul dalam waktu tertentu.

Kecanduan Kopi

Kafein merangsang pelepasan hormon dopamin di sel otak. Hormon ini membuat penikmat kopi merasa nyaman. Dari sinilah asal mula kecanduan.

Efek ini serupa dengan kecanduan nikotin pada perokok akibat pelepasan dopamin. Penikmat kopi sering sebagai perokok aktif, maka efek dopamin berlipat ganda. Dan ini dapat menyebabkan adiksi Kafein yang berat. Yaitu orang dengan komsumsi kopi dalam banyak baru merasakan nikmatnya kopi.

Kafein dosis tinggi tidak baik bagi tubuh karena dapat membuat pecandu kopi menjadi cemas dan gugup disertai gejala kafeinism yakni kepala pusing, sulit tidur, sakit kepala tremor bahkan depresi.

Taklukkan Kopi

Melihat manfaat dan efek negatif kopi. Cara yang bijak minum kopi adalah menaklukkan kopi dan hidup sehat. Jangan sampai kecanduan.

Dosis Kafein yang ditoleransi oleh tubuh adalah 300 mg atau sekitar 1 – 3 cangkir kopi (ukuran 150 ml) per hari. Paling baik 1-2 cangkir per hari. Satu takaran seduh, kadar Kafein sekitar 90-140 mg.

Kecanduan jika komsumsi kopi 5-6 cangkir sehari. Jika sudah kecanduan? Jangan hentikan minum kopi secara tiba-tiba karena dapat terjadi sindrom kafeinism. Oleh sebab itu, coba dosis diturunkan perlahan.

Misalnya, 5 cangkir menjadi 4 cangkir sehari atau tetap 5 cangkir tapi takaran dikurangi perlahan misalnya setiap cangkir dikurangi 1/4, jadi dalam cangkir hanya 3/4 takaran. Biasanya efek kopi akan hilang dalam beberapa hari.

Bagi orang yang tubuhnya tidak kuat dengan efek kopi sebaiknya jangan deh minum kopi.

Semoga bermanfaat. Salam sehat.

Wallahu’alam bishshawab.

(A/R01/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.