Krisis Teluk: PBB Harapkan Semua Fihak Menahan Diri

New York, MINA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan potensial yang menghantui setelah dugaan kapal-kapal berusaha membalas penyitaan kapalnya, dengan menghentikan kapal tanker minyak Inggris, yang akan dapat berubah menjadi bencana.

Dalam pertemuan persnya, Jumat (13/7), juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Farhan Haq juga menyinggung  upaya yang diduga dilakukan kapal-kapal Iran untuk menghentikan kapal tanker minyak Inggris di Selat Hormuz.

Haq mengungkapkan, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta semua pihak di Teluk untuk menghindari langkah-langkah yang akan meningkatkan ketegangan.

“Konflik yang mungkin terjadi di kawasan ini, akan mengakibatkan bencana dan kami berharap semua negara akan mengambil langkah untuk mencegahnya,” kata dia.

Pada hari sebelumnya, Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan bahwa kapal perang Angkatan Laut negaranya, HMS Montrose, yang bertugas di Selat Hormuz, memberi peringatan kepada tiga kapal Iran yang berusaha menghentikan kapal minyak Inggris “British Heritage“.

Kapal perang Inggris itu menghadang kapal-kapal Iran yang berupaya melakukan intervensi terhadap kapal tanker tersebut.

Tentara Pengawal Revolusi Iran mengungkapkan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya menyangkal tuduhan negaranya menyetop kapal tanker minyak asal Inggris bernama “British Heritage” yang sedang berlayar di Selat Hormuz.

Sebelumnya, Presiden Iran Hassan Rouhani memperingatkan bahwa Inggris akan menghadapi konsekuensinya karena menyita sebuah kapal tanker minyak Iran di lepas pantai Gibraltar pekan lalu.

Pemerintah Inggris mengklaim tanker itu mengangkut dua juta barel minyak mentah ke Suriah.

Iran membantah klaim tersebut dan menyebut penyitaan kapal tanker itu sebagai “pembajakan”.

Iran juga memanggil utusan Inggris di Teheran untuk memprotes langkah tersebut.

Pada Selasa, Teheran berjanji untuk merespons penyitaan kapal tanker itu dengan langkah yang sesuai.(T/R03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.