Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kunjungi IBF, Sandi Komitmen Akan Hapus Pajak Buku

Hasanatun Aliyah - Ahad, 3 Maret 2019 - 19:26 WIB

Ahad, 3 Maret 2019 - 19:26 WIB

6 Views

Jakarta, MINA – Calon Wakil Presiden RI Sandiaga Shalahuddin Uno berkomitmen akan menghapus pajak buku, ujarnya saat mengunjungi pameran buku Islam (Islamic Book Fair/IBF) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Ahad (3/3).

Pada kunjungannya ke IBF, Sandi disambut Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI, Hikmat Kurnia, Ketua Panitia IBF 2019 M Anis Baswedan, Wakil Ketua panitia IBF 2019, Syahruddin El-Fikri, dan sejumlah pengurus Ikapi DKI lainnya untuk melihat beberapa stan penerbit.

Sandi berbincang-bincang dengan penjaga stan sekaligus menggali informasi berkaitan tentang dunia perbukuan. Banyak masukan yang disampaikan penjaga stan kepada Sandi, di antaranya soal penghapusan pajak buku, daya beli masyarakat, daya baca, dan seluk-beluk dunia perbukuan.

Ketua Ikapi DKI Jakarta Hikmat Kurnia menyampaikan, ada empat macam pajak dari kertas hingga buku sampai ke tangan masyarakat. Mulai dari pajak kertas yang mencapai 10 persen, pajak percetakan sebesar 10 persen, royalti penulis 15 persen, dan pajak penjualan 10 persen.

Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025

“Angka ini terlalu besar dan membuat harga buku menjadi mahal,” ujarnya.

Menanggapi usulan dari masyarakat, para penerbit, dan pengurus Ikapi DKI Jakarta tersebut, Sandi menyatakan akan mempelajari usulan tersebut dan siap menghapuskan pajak perbukuan bila hal itu dirasakan memberatkan.

“Kita menerima berbagai masukan itu dan akan upayakan usulan dari masyarakat dan stakeholders perbukuan untuk menghapuskan pajak perbukuan, saya punya komitmen akan hal ini,” ujar mantan Wagub DKI Jakarta itu.

Ia mengakui bahwa pajak dalam dunia perbukuan cukup banyak, mulai dari awal hingga akhir. Dari pajak kertas, percetakan, royalti, distribusi, hingga buku sampai ke tangan pembaca.

Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta

“Bagaimana kita bisa maju bila banyak sekali beban yang harus ditanggung. Dampaknya juga adalah pembeli buku, karena harganya akan menjadi mahal,” lanjutnya. (R/R10/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru

Rekomendasi untuk Anda