MAJELIS ETIK KAHMI DESAK PEMERINTAH RI TANGANI ROHINGYA

Wakil Majelis Etik Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Sulastomo. (Foto: Putri/MINA)
Wakil Majelis Etik Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (), Sulastomo. (Foto: Putri/MINA)

Jakarta, 10 Sya’ban 1436/28 Mei 2015 (MINA) – Wakil Majelis Etik Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Sulastomo mendesak Indonesia segera mengambil sikap resmi untuk menangani para pengungsi demi penyelamatan dan perlindungan kemanusiaan berdasarkan Konvensi Jenewa, serta jiwa dan semangat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.

“Pemerintah harus mengambil langkah penyelamatan dan penempatan pengungsi agar mereka dapat melaksanakan ibadah dan kehidupan sehari-hari secara layak dan manusiawi selama masa pengungsian,” ujar Tomo.

Pada acara Talkshow “Krisis Kemanusiaan Pengungsi Suku Rohingya Myanmar” di Gedung KAHMI Center di Jakarta, Tomo dan KAHMI mengajak seluruh elemen masyarakat internasional memberikan perhatian sungguh-sungguh serta melakukan langkah yang nyata guna mencegah bertambahnya korban tragedi kemanusiaan Rohingya.

Kepada reporter Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Jumat (28/5), dia mengaku sydah mendesak PBB dan lembaga internasional yang peduli terhadap masalah Hak Azasi Manusia  untuk meminta pemerintah Myanmar menghentikan pelanggaran HAM kepada suku Rohingya.

“KAHMI berharap agar tokoh politik dan pejuang kemanusiaan di Myanmar termasuk peraih Nobel perdamaian Dr. Aung San Suu Kyi,  bersikap dan berperan aktif memberi solusi bagi penyelesaian menyeluruh suku Rohingya di Myanmar,” katanya.

KAHMI  juga mengajak tokoh agama dan segenap elemen bangsa Indonesia untuk mendoakan, memberi bantuan dan dukungan moral kepada para pengungsi Rohingya agar mereka mendapat penanganan yang manusiawi selama dalam pengungsian. (L/P007/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0