Jakarta, MINA – Program pelatihan dan kompetisi wirausaha untuk mendorong kebangkitan ekonomi syariah dan kemakmuran masjid, juga meningkatkan ukhuwah Islamiyah diselenggarakan Indonesian Youth Economic Forum (ISYEF) bersama Maybank Syariah.
Acara Maybank Syariah ISYEFPrenuer disambut dengan antusias hingga mencapai 645 peserta yang tersaring menjadi 50 peserta program pelatihan dan 10 pemenang yang mendapatkan hadiah total Rp120 juta.
Head Shariah Community Distribution Maybank Syariah, Nanang Hendriantono, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (19/1) mengharap, ajang tersebut membawa dampak bagi bisnis yang mengedepankan aspek kesyariahan. “Kami percaya kewirausahaan adalah bagian dari memberdayakan komunitas di sekitar kita. Kompetisi adalah awal dari perjalanan panjang untuk naik level dalam bisnis masing-masing,” ujar Nanang.
Ketua Umum ISYEF M. Atras Mafazi menjelaskan, tujuan ISYEFPreneur adalah untuk mendorong masjid-masjid di Indonesia memiliki unit usaha guna pemberdayaan ekonomi berbasis masjid dan membangkitkan semangat wirausaha di antara para pengurus masjid.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Dengan adanya unit usaha masjid, kami berharap masjid dapat semakin mandiri, bukan hanya sebagai pusat keagamaan tetapi juga pusat peradaban, dan pada akhirnya bisa memberikan kemakmuran bagi jamaahnya. Hal ini selaras dengan tujuan Dewan Masjid Indonesia (DMI), yakni memakmurkan dan dimakmurkan oleh masjid,” katanya.
Adapun Maybank Syariah ISYEFPreneur 2022 dimenangkan oleh Banua Green Hub yang didirikan oleh Dendy Primanandi. Diikuti Juara 2 APPSKEP Indonesia oleh Yaumil Fajri, dan Juara 3 Rafania oleh Nuqtoh Mutingatun.
Adapun ISYEFPreneur pertama kali diadakan pada 2020 sebagai bagian dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), dan telah melahirkan lebih dari 100 alumni wirausaha dan telah berhasil memberdayakan serta mengembangkan bakat wirausaha pemuda di seluruh Indonesia. (R/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah