Masjid Raya Al-Jabbar Ikon Baru Jawa Barat Siap Diresmikan Jumat 30 Desember

Masjid Raya Al-Jabbar (MRAJ) di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat (Jabar).(Foto: Humas Jabar)

, MINA – Masjid Raya Al-Jabbar (MRAJ) di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Provinsi (Jabar) akan
diresmikan pada Jumat (30/12).

Dalam keterangan resmi Humas Jabar, Kamis (29/12), Masjid terapung ini akan menjadi kado penghujung tahun yang istimewa
bagi warga Jabar, khususnya warga Kota Bandung, lebih khusus lagi warga kawasan Cimincrang, Kecamatan Gedebage.

memiliki kontruksi bangunan yang megah dan istimewa. Selain sebagai tempat beribadah, Masjid Al-Jabbar
mempunyai fungsi edukasi, wisata, dan sosial.

Manajer Produksi Proyek Pembangunan Masjid Al-Jabbar Affy Primadhian menuturkan, ada banyak keistimewaan dalam masjid
yang didesain langsung Gubernur Jabar Ridwan Kamil sewaktu masih jadi Wali Kota Bandung tersebut, terutama dari sisi
konstruksi. Salah satunya, bangunan utama tanpa tiang tengah.

“Pembangunan Masjid Al-Jabbar ini banyak hal istimewanya, terutama dari segi desain yang sudah dirancang sendiri oleh
Bapak Ridwan Kamil. Suatu tantangan buat kami untuk menyelesaikan pekerjaan ini agar sesuai desain yang diharapkan,”
ucapnya.

Baca Juga:  Arab Saudi Umumkan Aturan Baru Penyelenggaraan Ibadah Haji

Menurut Affy Primadhian, ada banyak tantangan yang dihadapinya. Namun, perlahan dan pasti, satu per satu konstruksi
Masjid Al Jabbar dapat terealisasi sesuai dengan harapan.

“Tantangannya banyak sekali karena desain yang diberikan Pak Ridwan Kamil ini sangat unik. Jadi bagi kami pelaksana
konstruksi harus benar benar berpikir bagaimana caranya mewujudkan bentuk yang diharapkan,” ucapnya.

Meski menghadapi banyak tantangan, Affy Primadhian dapat menyelesaikan dengan sebaik-baiknya. Ia pun merasa bangga dapat
terlibat dalam pembangunan Masjid Al-Jabbar yang akan menjadi ikon Provinsi Jabar.

Sementara itu, Kepala Bidang Jasa Konstruksi Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jabar Gunawan
menuturkan bahwa Masjid Al-Jabbar dapat menjadi ruang edukasi keislaman. Selain museum Nabi Muhammad SAW, terdapat
taman-taman tematik.

“Fasilitas di Masjid Al-Jabbar ini yang pertama tentunya sarana beribadah, area untuk shalat. Kemudian yang kedua, area
untuk pameran. Jadi kita punya museum terkait dengan perkembangan Islam, mulai dari zaman Nabi Muhammad sampai ke
Indonesia,” ucap Gunawan.

Baca Juga:  Ratusan Mahasiswa UI Berkumpul di Perkemahan Solidaritas Palestina

Kemudian, lanjut dia, ada juga area untuk lanskap. Ini area yang mengelilingi masjid di luar dari embung atau retensi.
Ada taman-taman yang memiliki tema.

“Contohnya, ada taman Nabi Adam, ada taman Nabi Nuh, ada taman Nabi Ibrahim, kemudian ada juga taman Nabi Yunus. Di situ
menggambarkan bagaimana kisah-kisah nabi-nabi,” tambahnya.

Ikon Masjid Terbesar di Jabar

Masjid Raya Al-Jabbar merupakan bangunan dengan arsitektur unik dengan filosofi Al-Jabbar yang merupakan salah satu
asmaul husna, yang punya makna Maha Perkasa.

Konsep dari bangunan Masjid Al-Jabbar sendiri berasal dari rumus matematika yang identik dengan rumus aljabar. Ini terlihat dari ornamen rumit namun indah. Ilmuan matematika dunia juga bernama Aljabar.

Baca Juga:  Indonesia-Arab Saudi Tambah Rute Penerbangan Baru Jamaah Haji 2024

Dibangun sejak Desember 2017, masjid kebanggaan masyarakat Jabar dibangun di atas embung, atau kolam retensi serta
dilengkapi bangunan penunjang lainnya.

Masjid Al Jabbar juga dikonsepkan memiliki 27 pintu yang menyimbolkan 27 kabupaten/kota di Jabar. Ukiran batik dari 27 pintu tersebut berbeda-beda sesuai kekhasan masing-masing daerah.

Adapun kapasitas masjid yang akan menjadi ikon masjid terbesar di Jabar itu dapat menampung total sekitar 50 ribu jamaah. Sekitar 20 ribu jamaah hanya untuk lantai bawah, dan lantai atasnya yang mayoritas dipergunakan untuk jamaah perempuan mampu menampung hingga 3.000 orang.

Di area Alun-alun pun dapat digunakan untuk shalat karena sudah dipasang garis saf shalat yang bisa menampung hingga 20 ribu jamaah.

Saat peresmian nanti, sejumlah tokoh ulama dijadwalkan hadir. Kegiatan ceramah dan hiburan Islami pun siap menabligkan
acara peresmian sarana ibadah.

Selanjutnya untuk menjaga kebersihan lingkungan masjid yang dikunjungi ribuan jamaah, maka tempat-tempat sampah juga
disiapkan. Mengantisipasi hujan, jamaah yang akan hadir pada acara peresmian dianjurkan untuk sedia payung pribadi.(R/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.