Media Israel Sebut Pemukim Kecewa Ditinggalkan Pasukan Pendudukan

Kemarahan sedang berkobar di kalangan pemukim atas kinerja tentara pendudukan (Foto: File/ Quds Press)

Nazareth, MINA – Media Israel dalam pemberitaannya mengungkapkan, kemarahan sedang berkobar di kalangan atas kinerja tentara , dalam menghadapi serangan Palestina terhadap pemukiman Israel di sekitar Jalur Gaza.

Menurut surat kabar The Times of Israel, yang diterbitkan pada hari Rabu (11/10), para pemukim percaya mereka terikat kontrak yang ketat, bertugas di tentara pendudukan, dan tinggal di sepanjang perbatasan dengan Gaza, dan sebagai imbalannya tentara akan membela mereka.

Surat kabar tersebut menyatakan, kontrak itu telah dilanggar pada hari Sabtu lalu, ketika ratusan pejuang perlawanan Palestina menembus pertahanan Israel dari Jalur Gaza, dan menyerbu melalui udara, darat dan laut dalam serangan mematikan yang menyebabkan kematian ratusan pemukim dan tentara.

Surat kabar menambahkan, infiltrasi itu mengejutkan tentara pendudukan, yang disebut memiliki teknologi unggul.

“Hal ini mengejutkan negara dan mengejutkan negara yang bangga akan kehebatan militernya,” kata The Times of Israel yang dikutip Quds Press. 

Disebutkan pula, apa yang lebih mengejutkan para pemukim adalah waktu yang dibutuhkan tentara untuk menanggapi perlawanan, sementara ribuan pemukim di selatan tiba-tiba dikepung, teriakan minta tolong mereka tidak terjawab selama berjam-jam.

Dia mencatat, serangan akhir pekan dan respons tentara menimbulkan perasaan lemah dan ditinggalkan dan sangat meresahkan.

“Pada puncak serangan, tidak ada orang yang dapat dimintai bimbingan atau informasi. Akhirnya, call center didirikan, namun fokusnya adalah mengumpulkan informasi dari keluarga dibandingkan memberikan bantuan,” katanya.

Surat kabar tersebut mengutip Silver Jonathan dari pemukiman Nir Oz yang mengatakan: “Saya punya banyak pertanyaan dan banyak hal yang ingin saya katakan. Hari pembalasan akan tiba.”

Surat kabar tersebut menyatakan pula, dinas militer di Israel adalah wajib bagi sebagian besar pria dan wanita Yahudi, dan di mata banyak pemukim, ini adalah ‘perekat’ yang membuat negara ini tetap bersatu di wilayah yang bermusuhan. Hal ini dikenal di seluruh dunia karena kemajuan teknologinya dan kemampuannya mengumpulkan informasi intelijen.

“Faktanya kelompok Palestina dapat membuat kejutan, ini sesuatu yang sulit dipahami oleh Israel,” katanya.

Media Israel pada Rabu dini hari merilis, jumlah tentara dan pemukim Israel yang tewas akibat serangan perlawanan Palestina, sebagai bagian dari pertempuran Badai Al-Aqsa, telah meningkat jumlahnya.

Menurut perusahaan penyiaran Israel, setidaknya 1.200 tentara dan pemukim tewas dalam serangan terhadap permukiman di wilayah Gaza dan lokasi militer pendudukan, dan sekitar 3.000 lainnya terluka.

Pesawat pendudukan terus melancarkan serangan di Jalur Gaza selama lima hari berturut-turut, menargetkan bangunan tempat tinggal dan warga sipil, yang menyebabkan kematian ratusan warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak. (T/B04/P2)

Mi’raj News Agency (MINA) 

Wartawan: Zaenal Muttaqin

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.