MENAG: IKUTI AKTIFITAS PONTREN, SAYA MERASA DI CHARGE LAGI

(Dok. Kemenag)
(Dok. )

, 10 Sya’ban 1436/28 Mei 2015 (MINA) – Setiap kali melihat pesantren, ada semangat yang kokoh di dalamnya. Karenanya, sudah menjadi tugas kita untuk menjaga, melestarikan dan mengembangkannya.

Hal tersebut diutarakan Menteri Agama  (Menag) RI di hadapan pimpinan dan santri Pondok Pesantren Modern Sahid Gunung Menyan, Bogor, Rabu (27/5).

Selain itu, Lukman mengakui, setiap kali mengikuti aktivitas di lingkungan Pondok pesantren, dirinya merasa di-charge, demikian laman resmi Kemenag melaporkan.

“Langsung atau tidak langsung, setiap saya mengikuti aktivitas di pesantren, saya merasa menstimulir diri saya untuk lebih giat dan semangat,” terang Menag.

Pada kesempatan tersebut, Lukman selain menghadiri Milad Pondok Pesantren Modern Sahid Gunung Menyan ke-15, Sekolah Tinggi Agama Islam Terpadu (STAIT) ke-7 dan Unit-unit lain di kawasan Bumi Berkah Sahid Khusnul Khatimah juga meresmikan gedung Pondok Sunan Gresik, Taman Budidaya Ikan Air Tawar, Gedung Koperasi Syariah dan SMK Sahid jurusan Perhotelan dan Multimedia.

Pondok Pesantren Sahid diresmikan pada 27 Mei 2000. Pesantren ini mempunyai berbagai sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan, baik dibidang Imtaq maupun Iptek, serta keterampilan kewirausahaan untuk para santri dan masyarakat sekitar. Pesantren yang diresmikan mantan Menag Tolchah Hasan ini mempunyai jenjang pendidikan RA, MI, MTs, MA dan STAIT.

Pimpinan Harian Ahmad Sadjid Zain dalam keterangannya mengatakan bahwa lembaga pendidikan yang dikelolanya, semuanya telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional dan memperoleh sertifikatanajen mitu ISO 9001:2008.

“Alhamdulillah, lembaga pendidikan yang kami kelola, semuanya telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional dan memperoleh sertifikatanajen mitu ISO 9001:2008,” ujar Sadjid Zain.

Sementara itu, Sukamdani Sahid berharap  Pesantren Modern Sahid kelak menjadi salah satu pusat pendidikan Islam bertaraf internasional yang mampu mengimplementasikan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil’alamin,

“Meski Islam lahir di dunia Arab, namun di Indonesia lah yang menjadi negara dengan Muslim terbesar. Meski besar, saat ini kita lebih sering menjadi objek. Untuk itu, kita harus mengubah etos kerja untuk lebih keras lagi. Salah satunya dengan mendidik generasi muda kita dengan pendidikan Islam yang komprehensif, yang di dalamnya juga ada pendidikan Nasionalisme dan live skill” terang Sukamdani Sahid.

Hadir dalam tasyakuran tersebut Kakanwil Kemenag Jawa Barat Buchori, Kakankemenag Kabupaten Bogor Suhendra, Perwakilan MUI pusat, sejumlah tokoh agama dan masyarakat serta civitas pontren modern Sahid. (T/P011/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0