MENAG MINTA UMAT ISLAM TAK TERPENGARUH KELOMPOK ISIS

menagri
menagri
Lukman Hakim usai sidang Itsbat. (Foto: MINA)

Jakarta, 6 Syawal 1435/ 2 Agustus 2014 (MINA) – Menteri Agama (Menag) RI, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, kelompok Islamic State of Iraq and Syria () atau Negara di Irak dan , adalah kelompok radikal yang menggunakan kekerasan untuk memperjuangkan sesuatu yang diyakini.

Ideologi ISIS, kata Lukman, bertentangan dengan Pancasila sebagaimana disampaikan sejumlah Warga Negara (WNI) pengikut ISIS, yang mengatakan Pancasila sebagai berhala. Karena itu, Menag meminta umat Islam Indonesia tidak perlu terpengaruh dan ikut-ikutan.

“Mengatakan Pancasila sebagai thogut (berhala) yang harus diperangi itu sudah amat kelewat batas. Mengangkat sumpah dan berjanji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing itu bisa menyebabkan kehilangan kewarganegaraan RI,” kata Lukman Hakim Saifudin dalam keterangan pers di laman resmi Sekretariat Kabinet RI yang diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu (2/8).

Pernyataan Menteri Agama itu disampaikan menanggapi beredarnya video sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang mengajak umat Islam bergabung dengan kelompok ISIS.

Video berdurasi delapan menit itu menyerukan ajakan kepada umat Islam untuk bergabung dan menyatakan dukungan terhadap kelompok bersenjata tersebut.

Sebagaimana diketahui, ISIS kini tengah menjadi sorotan dunia karena menggunakan cara-cara kekerasan untuk memperluas pengaruhnya. Kelompok pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi itu diduga telah melakukan perekrutan di Indonesia untuk diberangkatkan ke Irak dan Suriah.

Radikal

Menag Lukman Hakim Saifudin menegaskan, ISIS itu suatu organisasi pergerakan yang berpaham radikal, yang menggunakan kekerasan demi memperjuangkan apa yang diyakininya. “Mereka ingin memerjuangkan negara Islam di Irak dan Suriah,” ujarnya.

Menag menuturkan, ajaran dalam Islam yaitu mengajak dan merangkul semua kalangan dengan cara dan untuk tujuan yang baik, bukan menebar ketakutan dan kekerasan.

Karena itu, lanjut Menag, untuk mengupayakan perdamaian di Irak dan Suriah, masyarakat Indonesia sebaiknya menyerahkan sepenuhnya kepada kebijakan pemerintah. “Kita harus dukung aparat untuk bekerja profesional dalam menanganinya,” tuturnya.

Menag meminta organisasi Islam di Indonesia untuk menebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin dan dapat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Di era globalisasi ini, kita harus mampu memperkuat diri sendiri guna menangkal anasir yang bisa mengusik keutuhan kita sebagai sesama umat beragama, berbangsa, dan bernegara,” tutur Lukman Hakim Saifudin.

Kepada seluruh Umat Muslim Indonesia, Lukman mengimbau agar mawas diri dan saling mengajak dan merangkul semua kalangan dengan cara-cara yang baik dan penuh hikmah. Terutama dalam momen Idul Fitri 1435 H, sesama Umat Muslim diharapkan dapat menjaga perdamaian di mana pun berada.(T/P02/IR)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0