Ramallah, MINA – Menteri Urusan Agama dan Wakaf Palestina, Yousef Ed’ais, mengutuk pada hari Ahad (24/2) penahanan dua pejabat tinggi dewan Wakaf Islam di Kota Al-Quds (Yerusalem) oleh pasukan pendudukan Israel Sabtu malam (23/2).
Menurutnya, penangkapan atas Ketua Dewan Wakaf Islam Kota Al-Quds Syaikh Abdul Azim Salhab dan wakilnya Syaikh Najeh Bkerat, menggambarkan sebagai tanda kegagalan dan krisis yang tengah dihadapi otoritas pendudukan Israel.
“Ini adalah tanda kegagalan dan krisis yang dialami oleh pendudukan (Israel) setelah keberhasilan penting yang dicapai oleh massa (jamaah Muslim) dan dewan Wakaf Islam Yerusalem dalam pembukaan kembali Bab Al-Rahmah, yang telah ditutup oleh otoritas pendudukan sejak 2003,” kata Ed’ais dalam keterangan pers yang dilaporkan WAFA.
Dia juga menggambarkan, penahanan dua pejabat Dewan Wakaf serta penahanan lebih dari 60 warga Palestina dari Kota Al-Quds selama beberapa hari terakhir akibat ketegangan yang terjadi di Masjid Al-Aqsa sebagai pertanda buruk.
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
“Pendudukan Israel mungkin merencanakan langkah-langkah yang lebih serius terhadap pengurus Masjid Al-Aqsa yang dijalankan oleh Dewan Wakaf Muslim (Islam),” ujarnya.
Sebelumnya pada Sabtu malam, polisi Israel menggerebek rumah Syaikh Salhab (75) dan Syaikh Bkerat di Kota Al-Quds yang diduduki dan menahan mereka saat tengah malam.
Komisi Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina mengatakan, polisi Israel menyerahkan kedua pejabat Dewan Wakaf tersebut sueat perintah yang melarang keduanya memasuki Masjid Al-Aqsa selama tujuh hari. Keduanya belum dibawa ke pengadilan ketika mereka menerima perintah itu saat berada di dalam tahanan polisi Israel.
Baik Salhab dan Bkerat memiliki peran utama dalam pembukaan kembali gerbang di wilayah Bab Al-Rahmah di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa pada hari Jumat (22/2), saat ribuan warga Muslim Palestina melakukan shalat Jumat berjamaah di dalamnya untuk pertama kalinya sejak 16 tahun lalu.(T/R01/RI-1)
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza