MENGENAL ANAK MANTAN MENAG RI YANG RENDAH HATI

mpr.go.idWakil Ketua MPR yang menjabat pada 2009-2014 dari Partai Persatuan Pembangunan, diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Agama Republik Indonesia (RI).

Lukman Hakim Saifuddin lahir di Jakarta pada 25 November 1962, anak bungsu dari 10 bersaudara dari pasangan KH Saifuddin Zuhri dan Solichah itu memiliki seorang istri  bernama Trisna Willy dan tiga anak.

Lukman Hakim merupakan anak mantan Menteri Agama RI yang menjabat pada 1962-1967. Zuhri tidaklah gila jabatan, salah satu buktinya ketika ia ditawari Presiden untuk menjadi Menteri Agama, namun ia tidak langsung menerimanya.

Beliau sangat peduli dengan Presiden, saat itu yang menjabat presiden RI adalah Soekarno. Zuhri inilah yang selalu menasehati dan mengingatkan Presiden Soekarno dengan ayat-ayat suci Al-Qur’an, dialah yang selalu mengajari Soekarno tentang agama Islam.

Pernah suatu ketika Presiden Soekarno berpidato dan membaca ayat suci Al-Qur’an namun salah membacanya, kemudian Zuhri menyodorkan koreksian tulisan ayat suci Al-Qu’ran yang seharusnya dibaca. Begitulah kepeduliannya sosok Menteri Agama yang sederhana, jujur dan rendah hati ini. Kini sang anak pun meneruskan tampuk kepemimpinan ayahnya untuk menjadi Menteri Agama RI.

Baca Juga:  Renungan Hardiknas 2024: Pendidikan Bermutu untuk Memperkuat Daya Saing Bangsa

Kesembilan kakaknya adalah Dr. Fahmi Djafar (yang beristrikan Dra Maryam, putri tokoh NU KH Ahmad Syaikhu), Farida (bersuamikan Shalahuddin Wahid, putra ketiga KH Wahid Hasyim, adik kandung Abdurrahman Wahid), Anisa, istri Dr Solichul Hadi (mantan aktivis PMII), Aisyah, yang dipersunting Drs Wisnu Hadi (pengusaha), Andang FN Baehaqi (berpendidikan di Kairo dan Belanda yang menikah dengan Gitta (gadis Belanda), Julia, Annie, dan Adib yang menikah dengan Yanti Ilyas (putri KH M Ilyas).

Setelah tamat dari Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI) Manaratul Ulum, Lukman melanjutkan sekolahnya di Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jatim pada 1983, kemudian ia melanjutkan studinya ke Universitas Islam As-Syafiiyah, Jakarta pada 1990.

Lukman mulai berkecimpung di NU sejak menjadi Wakil Sekretaris Pimpinan Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU (LKKNU) pada 1985-1988.

Pada 1988-1999, Lukman terjun di Lajnah Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU sebagai Wakil Sekretaris, Kepala Bidang Administrasi Umum, Koordinator Program Kajian dan Penelitian, Koordinator Program dan Pelatihan, hingga menjadi Ketua Badan Pengurus  dalam periode 1996-1999.

Baca Juga:  Ini Untungnya Menjadi BMT yang Besar

Ia juga pernah menimba ilmu dalam bidang Community Organizer in Health and Development in Asian Rural Settings di Asian Health Institute, Nagoya, Jepang dan di Curtin University, Perth, Australia.

Pada 1995 -1997, Lukman bergabung dengan Helen Keller International sebagai project manager dalam program The Irian Jaya Eye Care Project.

Ia juga pernah menjadi anggota Majelis Pengarah Pesantren Al-Hamidiyah, Depok dan pengajar pada Pendidikan Kader Ulama Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, serta menjadi Wakil Ketua Bidang Pengembangan Program Yayasan Saifuddin Zuhri sejak 1994 hingga sekarang dan anggota Komisi Pengawas Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) periode 2004-2007.

Lukman menjadi pengurus PPP pada awal 1994 sebagai anggota Lembaga Pusat Pendidikan dan Latihan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, kemudia menjadi Ketua di lembaga tersebut pada 1999-2003, serta menjadi Sekretaris Pengurus Harian Pusat DPP PPP periode 2003-2007, dan Ketua DPP PPP Periode 2007-2012.

Lukman terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat/Majelis Permusyawaratan Rakyat sejak 1997 hingga kini. Pada Pemilu 2014, dia terpilih kembali sebagai anggota DPR RI untuk periode 2014-2019.

Baca Juga:  Renungan Hardiknas 2024: Pendidikan Bermutu untuk Memperkuat Daya Saing Bangsa

Selama ia menjadi anggota DPR, Lukman pernah memimpin Tim Pemantau Operasional Haji di Arab Saudi, mewakili DPR dalam Young Parliamentarians Meeting di Filipina dan Italia, memenuhi undangan The American Council of Young Political Leaders ke Amerika Serikat, anggota delegasi dalam The Role of the Legislatures di Mongolia, dan anggota delegasi dalam Congress of Democrats from the Islamic World di Turki.

Kunjungannya ke Luar Negeri membuat ia memiliki kesempatan melakukan studi ke Rusia, Jerman, Perancis, Belanda, dan Spanyol sebagai anggota Badan Pekerja MPR yang khusus merancang Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada 1999 hingga 2002.

Lukman juga merupakan tokoh yang pernah menjadi Sekretaris Forum Konstitusi (wadah berhimpunnya para pelaku sejarah yang merumuskan Rancangan Perubahan UUD 1945) ini juga menjabat Wakil Ketua Tim Sosialisasi UUD 1945 MPR RI (2004-2009), Sekretaris Fraksi PPP MPR RI (2004-2007), Wakil Ketua Tim Kajian Peningkatan Kinerja DPR RI (2006-2007), Anggota Tim Kuasa Hukum DPR RI (2004-2009), dan Ketua Fraksi PPP DPR RI (2007-2009), dan Wakil Ketua MPR RI (2009-2014). (T/Fauziah/R2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0