Menjalin Persatuan di Tengah Keberagaman

Gubernur Anies Baswedan bersama dirigen paduan suara Kolese Kanisius. (Foto: MINA)

“Kita sedang memperjuangkan persatuan Indonesia,” demikian penegasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat Kirab Kebangsaan memperingati Hari Pahlawan Nasional 2017 di Lapangan Monas, Ahad (26/11) kemarin. Di hadapan 12 ribu lebih warga Jakarta yang hadir, Anies beberapa kali menegaskan pentingnya menjalin persatuan antar elemen masyarakat.

Pernyataan yang dilontarkan Anies bukanlah isapan jempol belaka. Meski dalam beberapa kesempatan ada segelintir pihak yang tak suka dengan Anies sering melemparkan stigma negatif. Mundur sedikit ke belakang ketika pertama kali Anies berpidato di depan warganya sebagai gubernur pada pertengahan bulan lalu.

Ketika itu, pidato pertama Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta menggegerkan banyak pihak. Pada pidato tersebut, Anies menggunakan istilah “pribumi” sebuah istilah yang sebenarnya mulai asing di telinga masyarakat.

Atas kata-kata tersebut, Anies dianggap tidak sensitif dan dianggap memicu perpecahan bangsa dan masyarakat kota Jakarta khususnya. Nyatanya hingga sekarang anggapan bahwa pernyataan Anies merupakan bentuk intoleran dan pemecah belah sama sekali tak terbukti kebenarannya.

Baca Juga:  Tanda-Tanda Israel Kiamat!

Malahan yang terjadi justru sebaliknya. Di tengah serbuan masif terhadap Anies, ia justru membuat manuver cantik dengan meresmikan sebuah gereja di Semper, Jakarta Utara. Menurut pengakuannya, itu merupakan peresmian pertamanya dalam kapasitasnya sebagai gubernur DKI.

“Tanda tangan pertama buat saya, ini peresmian pertama kali, dan peresmian ini juga sesuatu bagi kami,” kata Anies yang kala itu belum genap sebulan sebagai orang nomor satu di DKI.

Sikap Anies meresmikan Gereja Semper akan menjadi catatan sejarah bagaimana gubernur Muslim ini tidak hanya pandai beretorika, tetapi dibarengi dengan merealisasikan ucapannya dengan membawa angin persatuan di tengah kemajemukan masyarakat Jakarta.

Suara persatuan yang diserukan Anies dari bilik Balai Kota DKI semakin keras terdengar. Untuk pertama kalinya, Anies mengundang berbagai organisasi Islam maupun non-Islam yang ada di Jakarta untuk sama-sama bergabung dalam Kirab Kebangsaan di Lapangan Monas. Sebagai catatan, itu adalah kegiatan pertama kalinya digelar di Lapangan Monas setelah beberapa bulan lamanya terisolasi.

Baca Juga:  Mahasiswa Generasi Baru di AS Beri Harapan kepada Palestina

Sejumlah tokoh NU dan Betawi seperti Ketua Bamus Betawi Zainuddin atau Bang Oding, Ketua FKUB KH. Ahmad Syafii Mufid, Ketua Forkabi Nachrowi Ramli terlihat hadir, juga berbagai kesenian ditampilkan seperti ondel-ondel, reog ponorogo dan tarian khas Betawi. Selain itu, ada juga Festival Budaya Tonsea dari Minahasa, Sulawesi Utara.

Yang menarik, Anies justru mengundang Kolese Kanisius untuk menyanyikan beberapa lagu kebanggaan nasional. Padahal, beberapa pekan sebelumnya ada aksi “walk out” dari Komposer Ananda Sukarlan, saat Anies berpidato pada acara peringatan 90 tahun berdirinya Kolese Kanisius di JIEXpo Kemayoran, Sabtu (11/11) lalu.

Seperti dikutip Kompas, Ananda mengaku melakukan aksi walk out karena menilai sosok Anies yang diundang ke acara tersebut tidak mencerminkan sikap yang diajarkan Kanisius, khususnya masalah perbedaan. Anies tetap legowo.

Baca Juga:  Ini Kekuatan Media Online di Era Digital

Semua yang dilakukannya demi mencapai sebuah persatuan. Tindakannya memang belum cukup mampu untuk menyatukan masyarakat Jakarta yang tak semudah menyatukan masyarakat di daerah lain. Yang patut diingat, Jakarta merupakan rumah bagi warga asli maupun warga pendatang yang memiliki banyak perbedaan.

Jakarta adalah hot spot, sebuah titik panas di mana pertarungan politik bukan lagi hanya jadi perhatian warganya, tapi juga warga Indonesia lainnya. Apalagi karena statusnya sebagai ibu kota negara yang menjadi tempat bertemunya manusia dari berbagai suku, ras, dan agama.

Maka, iklim politik di sana pun tak hanya mempengaruhi yang ber-KTP Jakarta, tetapi juga yang ber-KTP luar Jakarta. Kita doakan Anies menjadi pemimpin yang mampu merangkul dan menyatukan masyarakat serta menjadikan Jakarta maju kotanya, bahagia warganya. (A/R06/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Admin

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.