Menkominfo Dan CEO Telegram Bertemu Bahas Terorisme

CEO Pavel Durov (Foto: )

Jakarta, MINA – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara melakukan pertemuan dengan CEO Telegram Pavel Durov di Kantor Kementerian Kominfo Jakarta membahas penanganan isu terorisme dan konten radikal yang berkembang dalam platform Telegram.

Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari kebijakan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menonaktifkan 11 Domain Name System (DNS) layanan Telegram berbasis web.

“Saya mengapresiasi Telegram yang sangat responsif dalam menyikapi isu ini,” kata Rudiantara di Jakarta, Selasa (1/8).

CEO Telegram Pavel Durov mengatakan Telegram sangat peduli terhadap ancaman terorisme global, terutama untuk negara seperti Indonesia.

“Penting buat Pemerintah Indonesia dan Telegram untuk membuat Joint Statement terkait hal ini.” kata Durov.

Baca Juga:  Perdana, KUH dan Masyariq Gelar Bimtek Bahas Mitigasi Masalah Haji di Jeddah

Berdasarkan rilis pers yang disiarkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI, Kemkominfo dan Telegram sepakat bersama-sama menangani ancaman terorisme dan radikalisasi.

Kedatangan CEO Telegram di Kantor Kemkominfo juga disepakati dibukanya kembali pemblokiran 11 DNS Telegram berbasis web di Indonesia mulai pekan ini.

Kronologi Pemblokiran Telegram dilakukan setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika mengirimkan permintaan untuk menutup Telegram namun tidak mendapatkan tanggapan.

Mengenai hal itu, sebelumnya, CEO Telegram Pavel Durov juga menyampaikan permohonan maaf atas kekeliruan tersebut dan mengakui telah menerima email komunikasi dari Kemkominfo. (L/R08/RS2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: habibi

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.