Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu Finlandia: Waktu Membela Diri Israel Sudah Berakhir 

Hasanatun Aliyah - Jumat, 26 Januari 2024 - 06:02 WIB

Jumat, 26 Januari 2024 - 06:02 WIB

15 Views

Berlin, MINA – Menteri Luar Negeri Finlandia Elina Valtonen pada Kamis (25/1) mengecam Israel karena gagal melindungi warga sipil di Gaza, dan bergabung dengan seruan internasional untuk segera melakukan gencatan senjata segera.

“Waktu untuk membela diri (Israel) sudah berakhir. Saya katakan dengan sangat jelas: Sekarang sudah cukup, penduduk sipil di Gaza membutuhkan gencatan senjata kemanusiaan segera,” kata Valtonen kepada kelompok media Jerman RND, dilansir Anadolu Agency.

Ketika ditanya apakah Israel perlu berbuat lebih banyak untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Gaza, menteri luar negeri Finlandia mengatakan: “Ya, tentu saja. Banyak warga sipil meninggal setiap hari dan Israel tidak berbuat untuk mencegahnya.”

Valtonen juga mendesak Israel untuk membuka penyeberangan perbatasan untuk memungkinkan lebih banyak pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

“Warga sipil (di Gaza) membutuhkan bantuan kemanusiaan secepatnya karena banyak yang sangat membutuhkan dan atau sudah sekarat (kurangnya obat dan kebutuhan pokok). Masyarakat kelaparan dan tidak mempunyai air minum bersih dan ini terutama disebabkan oleh Israel,” tambahnya.

Sementara itu, Valtonen menegaskan kembali dukungannya terhadap solusi dua negara, dengan mengatakan bahwa rencana perdamaian UE dapat menjadi dasar yang baik untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

“Rencana perdamaian (UE) menjanjikan dan merupakan hal yang baik jika kita bekerja sama dengan negara-negara Arab dalam rencana perdamaian abadi di kawasan. Saya senang kita di UE sepakat bahwa solusi negara kedua bisa menjadi satu-satunya solusi,” ujarnya.

“Tentunya masih perlu dirundingkan secara detail, misalnya mengenai jaminan keamanan pasti bagi Israel dan Palestina. Namun jika negara-negara di kawasan menyetujui rencana ini, maka hal ini dapat menjadi langkah menentukan menuju masa depan yang damai,” lanjut Valtonen.

Israel melancarkan serangan di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, membunuh lebih dari 25.700 orang. Pada waktu yang sama 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas. Hampir 136 sandera diyakini ditahan oleh Hamas.

Serangan Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara lebih dari separuh infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.(T/R5/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Indonesia
Internasional
Internasional