Menlu Retno Sampaikan Pesan Solidaritas Palestina di Pejambon Ifthar 2024

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi selenggarakan acara buka puasa bersama (Pejambon Ifthar) di Ruang Nusantara, Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Jumat (22/3/2024).(Foto: Rana/MINA)

Jakarta, MINA – Dalam rangka bulan suci Ramadan 1445 H, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyelenggarakan acara buka puasa bersama (Pejambon Ifthar) di Ruang Nusantara, Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024.

Pejambon Ifthar 2024 dihadiri tamu undangan yang terdiri dari Duta Besar dan Korps Diplomatik negara-negara sahabat, keluarga Proklamator RI, anggota Komisi I DPR RI, mantan Menteri Luar Negeri, pimpinan media massa, tokoh agama dan masyarakat, akademisi dan pimpinan lembaga riset.

Hadir juga Wakil Menteri Pahala Mansyur Profesor Asep Saepudin dan Rektor Universitas Islam Jakarta yang menyampaikan kultum di Buka Puasa pertama Kementerian Luar Nageri RI setelah pandemi.

Dalam sambutannya Menlu RI, menyampaikan pesan khusus menggalang solidaritas Palestibna, di mana tahun ini sebagai momentum untuk menguatkan tekad kita dan mendukung rakyat .

“Saat kita berkumpul hari ini, dengan nyaman dan aman dari bahaya, lebih dari 32.000 warga Palestina telah terbunuh di dan 2 juta orang terpaksa mengungsi, kehilangan hak mereka untuk tinggal di tanah mereka sendiri,” ungkapnya.

Dia menekankan, solidaritas global dipertanyakan ketika UNICEF melaporkan kematian lebih dari 13.000 anak-anak. Korban yang tersisa hidup dalam kelaparan & saya mengutip perkataan mereka “bahkan sudah tidak punya tenaga lagi… untuk menangis.”

“Sebagai seorang wanita, seorang ibu, seorang nenek, dan sebagai seorang manusia, penderitaan mereka yang tak terbayangkan memberikan makna yang lebih dalam pada pengalaman saya di bulan Ramadhan tahun ini,” ungkapnya lagi.

“Haruskah kita, sebagai komunitas global, hanya menangis atas nama mereka? Atau haruskah kita melakukan sesuatu untuk mangakhiri krisis kemanusiaan yang dahsyat ini?,” kata Menlu Retno.

Bagi Indonesia, lanjut dia, pilihan terakhir adalah satu-satunya jawaban yang logis.

Menlu Retno menyatakan, pemerintah dan rakyat Indonesia tetap berkomitmen untuk meringankan beban rakyat Palestina dengan terus mengirimkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan, melipatgandakan kontribusi Indonesia kepada UNRWA, dan terus mencari cara untuk menyalurkan bantuan yang sangat dibutuhkan.

“Bulan lalu, saya juga menyampaikan Pernyataan Lisan di Mahkamah Internasional (ICJ) untuk mendukung proses Advisory Opinion. Sebuah mosi hati nurani global untuk mengakhiri pendudukan ilegal Israel (di Palestina) untuk selamanya,” tegasnya.

Menlu Retno berharap semoga semangat Ramadhan menjadi secercah cahaya yang menerangi kita secara spiritual dan mencerahkan jalan komunitas internasional menuju solidaritas global.

Dia juga berpesan dalam semangat ini mari kita menjadikan Ramadhan, sebagai waktu untuk mengkatalisasi upaya kita dalam mengadvokasi untuk mewujudkan perdamaian dunia, dengan dialog.

“Mari kita peringati Ramadhan sebagai momentum solidaritas kemanusiaan yang melampaui batas agama, suku, dan bangsa. Untuk dunia, di mana tidak ada anak-anak lagi yang harus menanggung beban konflik,” tambahnya.(L/R1/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.