MISY’AL: INTIFADHAH AL-QUDS AKAN BERLANJUT SAMPAI PALESTINA MERDEKA

Khaled Misy'al. (Foto: PIC)
Khaled Misy’al. (Foto: PIC)

Gaza, 25 Shafar 1437/7 Desember 2015 (MINA) – Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Khaled Misy’al mengatakan bahwa intifadhah yang saat ini sedang terjadi akan terus berlanjut hingga mencapai kebebasannya.

“Kami ikut terlibat dalam intifadhah ini. Kami akan terus melanjutkan hingga akhir. Kami menyerukan semua pihak untuk bergabung dengan intifadhah untuk menciptakan sarana-sarana guna menjamin kelangsungan intifadhah ini dan terbebasnya Palestina dari aksi penjajahan,” kata Misy’al.

Dalam pernyataannya, Misy’al menetapkan tiga target periode Intifadhah Al-Quds yang bertujuan mengakhiri penjajahan , demikian laporan The Palestinian Information Center (PIC) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Kami ingin intifadhah mengekang para pemukim Yahudi dan menghentikan serangan-serangan terhadap Al-Quds dan Al-Aqsha. Kami ingin kembali diperhitungkannya isu ini dan menarik mundur pasukan Israel di posnya masing-masing. Kami ingin menegaskan bahwa Israel telah kehilangan stabiltias dan keamanan, sampai akhirnya kami bisa terbebas dari penjajahan (Zionis),” tegasnya.

Menurutnya, intifadhah telah menggagalkan rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membagi Masjid Al-Aqsha. Hal itu, kata Misy’al, tidak akan bisa dicapai untuk kebaikan bersama.

“Meninggalkan pilihan intifadhah dan perlawanan bisa mengakhiri proyek nasional, tetapi akan mengabaikan kondisi Al-Quds dan Al-Aqsha,” ujarnya.

Dia menegaskan, Intifadhah Al-Quds didukung oleh segenap rakyat dan faksi-faksi di Palestina. Namun intifadhah membutuhkan dukungan dari pimpinan, mulai dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas hingga para bawahannya untuk membuat sebuah kebijakan agar semua pihak bergabung dalam intifadhah, termasuk dilibatkannya keamanan Otoritas Palestina.

Lebih lanjut, orang nomor satu Hamas ini menyatakan, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry telah berdusta ketika mengatakan bahwa Intifadhah Al-Quds akan mengkibatkan runtuhnya kestabilan di Palestina.

“Kerry datang ke kawasan dua kali sejak berkobarnya intifadhah guna menghentikannya dan melakukan tekanan internasional dan regional, hal ini tidak bisa diterima,” pungkasnya. (T/P011/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0