Jakarta, 20 Ramadhan 1437/25 Juni 2016 (MINA) – Dubes Inggris Raya untuk Indonesia Moazzam Malik mengatakan meski Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa (British Exit/Brexit), tapi hal itu tidak akan berpengaruh terhadap warga Indonesia yang tinggal di negara kerajaan itu untuk belajar maupun bekerja.
Meskipun masih meragukan karena banyaknya mahasiswa Indonesia yang mendapatkan beasiswa di Inggris melalui Uni Eropa, namun Moazzam menegaskan hal itu tidak akan berpengaruh.
“Tidak akan ada pengaruh terhadap warga Indonesia yang sekolah maupun bekerja di Inggris,” katanya di depan wartawan saat jumpa pers di Kedutaan Besar Inggris Raya di Jakarta, Sabtu (25/6).
Referandum yang diadakan Kamis di Inggris menghasilkan hampir 52 porsen suara memilih Brexit, yang segera disusul dengan pernyataan Perdana Menteri Cameron yang pro Uni Eropa, untuk mengundurkan diri empat bulan lagi.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Jumlah siswa yang belajar di Inggris serta mereka yang mengunjungi Inggris juga jumlahnya melebihi rekor, ungkapnya.
Begitu juga, kata Moazzam, para dosen, guru serta peneliti Inggris dan Indonesia yang kerjasama meningkat jumlahnya.
“Pemuka agama Inggris dan Indonesia saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk jaga toleransi serta pluralisme,” tambah Moazzam.
Dalam kesempatan itu, Moazzam menegaskan Pemerintah Inggris tetap menjalin kerjasama dengan Indonesia, meski telah keluar dari UE.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
“Inggris akan tetap membangun hubungan erat dengan Indonesia. Mitra G20 kami yang sangat berperan penting untuk kesejahteraan, keamanan, serta kelanjutan planet ini,” katanya.
Apalagi, lanjut Moazzam, baik Presiden Joko Widodo maupun Perdana Menteri Inggris David Cameron sudah sama-sama saling mengunjungi kedua negara.(L/R04/M09/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu