MTTP Jama’ah Muslimin Adakan Pelatihan Kader Mubaligh

Bogor, 22 Muharram 1438/23 Oktober 2016 (MINA) – Majelis Tarbiyah dan Taklim Pusat (MTTP) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah, Cileungsi, Bogor, akan menyelenggarakan Tadrib Kader Mubaligh pada 2 November mendatang.

Pelatihan ini diadakan dalam rangka peningkatan jumlah mubaligh atau pendidik. “Kalau kita lihat secara real di lapangan, perkembangan umat Islam ini tidak diimbangi dengan perkembangan para pendidikannya atau mubaligh. Sekarang Islam sudah berkembang, namun jumlah ustad tidak seimbang dengan santrinya,” ujar Amir MTTP Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Wahyudi KS kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad (23/10).

“Maka dari itu harus ada percepatan pembentukan mubaligh baru,” tambahnya.

Jamaah Muslimin (Hizbullah) merupakan wadah kesatuan Muslimin yang ditetapi kembali pada 20 Agustus 1953 lalu bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1372, bukan organisasi, partai, perserikatan dan bentuk lain yang sifatnya politis, melainkan berbentuk Jama’ah.

Baca Juga:  Komisi X DPR Minta Pemerintah Evaluasi Kurikulum Merdeka, UKT, Hingga Kesejahteraan Guru-Dosen

Ditetapinya kembali Jama’ah Muslimin (Hizbullah) ini merupakan perwujudan ketaatan dalam memenuhi perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang disebutkan dalam Al-Qur`an Surat Ali ‘Imran ayat 102-103.

Wahyudi mengatakan, pelatihan ini ditargetkan dapat memberikan dorongan para peserta untuk menyampaikan amar ma’ruf nahi mungkar (seruan berbuat baik mencegah kemungkaran), melancarkan bacaan Al-Quran, berkomitmen untuk solat berjamaah di masjid, kemudian meluruskan tauhid, serta memahami pentingnya hidup berjama’ah.

“Sering kali orang terbentur dengan masalah kemampuan. Hasratnya tinggi ingin menyampaikan tapi tidak mampu, dengan apa caranya, harus mulai dari mana. Itulah sebagian besar yang kita dengar dilapangan. Maka dari itu muncullah ide untuk mengadakan tadrib ini,” jelasnya.

Baca Juga:  Sejarah Hardiknas, Mengenang Bapak Pendidikan Indonesia 

Tadrib Kader Mubaligh akan dilaksanakan sepekan sekali setiap Kamis malam, selama tiga bulan. “Jadi para peserta akan dididik selama tiga bulan, kemudian akan diberi penugasan selama satu bulan. Dari penugasan inilah kita akan memberikan penilaian,” ujar Wahyudi.

Dia menejlaskan bahwa pelatihan ini terbagi menjadi tiga kelas, yaitu basic, intermediate, dan advance. “Semuanya melalui pengujian di awal untuk menentukan kelasnya,” tambahnya.

Penugasan ini, akan dinilai melalui laporan yang dibuat oleh peserta dan minimal harus ceramah sepuluh kali. Laporan ini berisi data peserta yang hadir, materi yanyg disampaikan, serta respon para pendengar.

Kuota maksimal peserta tadrib atau pelatihan ini hanya 30 orang dan terbuka untuk umum, namun lebih diutamakan yang berdomisili di wilayah Jakarta dan Jawa Barat. Sebagai syarat, usia peserta 15-55 tahun. “Saat ini, kami hanya mengadakan tadrib untuk laki-laki, insya Allah kami akan merencanakan tadrib untuk perempuan,” tutur Wahyudi.

Baca Juga:  Hardiknas, Fahmi Alaydroes: Selamat Hari ‘Keprihatinan’ Pendidikan Nasional

Selain itu, pada akhir November 2016, MTTP juga akan menyelenggarakan Tadrib Metode Tilawati secara intensif selama dua hari satu malam. Pelatihan ini akan dilaksanakan di Masjid At-Taqwa Cileungsi, Bogor.

“Tadrib ini Insya Allah akan diselenggarakan pada 26-27 November 2016, terbuka untuk laki-laki dan perempuan. Nanti peserta laki-laki dany perempuan dipisah karena kami sudah mempunyai trainer laki-laki dan perempuan,” jelasnya.

“Metode Tilawati ini mudah dipelajari, karena ada nadanya. Selain itu juga banyak trik sehingga membuat orang senang dan cepat bisa mengaji,” tutur Wahyudi. (L/P006/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.