Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUI Apresiasi Penayangan Film Buya Hamka

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 19 April 2023 - 02:31 WIB

Rabu, 19 April 2023 - 02:31 WIB

3 Views

Jakarta, MINA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresiasi dan mendukung penayangan perjalanan hidup Buya Hamka yang dijadikan sebuah film.

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia, Buya Amirsyah Tambunan menyampaikan rilisnya, Selasa (18/4/2023), film tersebut diharapkan mampu berkontribusi membentuk karakter bangsa.

“Saya harap film ini tidak dipolitisir. Sebab anak bangsa butuh mengenal para pendahulunya yang berjuang demi kemerdekaan,” ujar Buya Amirsyah dalam sambutannya saat nonton bareng keluarga MUI dan Muhammadiyah di Epicentrum XXI, akhir pekan lalu, Sabtu (15/4/2023).

Buya Amirsyah mengungkap pula sosok Buya Hamka dalam film yang dirilis mengisahkan biografi dan perjuangan sang ulama karismatik yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Umum MUI pertama.

Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025

Dia juga mengajak seluruh elemen masyarakat menonton film ini untuk menjadikan Buya Hamka sebagai sosok teladan.

Sebab, beliau bukan sekadar akademisi, melainkan juga ulama sekaligus politikus. Tidak heran karena keluasan ilmu yang dimilikinya, Buya Hamka mendapatkan gelar sebagai Profesor honoris causa.

“Saya ucapkan terima kasih juga kepada seluruh tim produksi film yang telah berjuang keras selama beberapa waktu belakangan. Semoga seluruh upaya teman-teman semua menjadi jembatan bagi anak bangsa mengenal Buya Hamka,” katanya.

Dalam forum yang sama turut hadir pula Ketua MUI Bidang Kerukunan Antar Umat Beragama (KAUB), KH Yusnar Yusuf Rangkuti, yang menyampaikan kesannya saat menonton film ini.

Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta

“Kendati keseluruhan cerita tidak murni seutuhnya disebabkan ini merupakan film yang tentu saja terdapat paradoks di dalamnya. Meski demikian, satu hal yang paling berkesan bagi saya adalah cara dakwah di masa sebelum kemerdekaan,” kata Kiai Yusnar.

Menurut dia, dakwah di masa tersebut adalah gerakan bersama untuk mencapai cita-cita bangsa yaitu meraih sebuah kemerdekaan.
Akan tetapi hari ini dakwah bertujuan untuk meneruskan kemerdekaan dan mengisinya dengan perjuangan membangun bangsa. Kedua jenis dakwah ini sama-sama berlandaskan keyakinan kuat kepada Allah.

Oleh karena itu, Ketua MUI Bidang KAUB ini mengajak para pendakwah berjuang untuk kepentingan masyarakat luas. Hal tersebut sebagaimana teladan yang telah diberikan Buya Hamka semasa hidupnya.

Kiai Yusnar juga berpesan bahwa dakwah tidak serta merta hanya berada di atas mimbar. Melalui media apapun itu dakwah tetap bisa disampaikan sesuai dengan kapasitas seseorang dalam bidang yang dia geluti, misalnya seperti dunia perfilman. (T/RS2/P1)

Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia