Muslim India di Haryana Hadapi Seruan Boikot Ekonomi Setelah Kekerasan

New Delhi, MINA – Komunitas bisnis Muslim di negara bagian Haryana, India, menghadapi seruan boikot ekonomi dari organisasi sayap kanan Hindu, setelah komunal melanda wilayah itu. Al Jazeera melaporkan, Ahad (13/8).

Bentrokan sektarian meletus di distrik Nuh pada 31 Juli setelah prosesi keagamaan oleh organisasi Vishwa Hindu Parishad dilaporkan diserang.

Bentrokan segera menyebar ke distrik lain, Gurugram. Sebuah masjid dibakar dan wakil imam masjid, Mohammad Saad (22), tewas.

Sejauh ini, polisi Haryana telah menangkap 312 orang dan menahan setidaknya 106 orang, kata Menteri Dalam Negeri Haryana Anil Vij.

Pasca kekerasan, ada seruan protes dari berbagai kelompok Hindu. Pada salah satu demonstrasi pada 2 Agustus, di kota Hansi di distrik Hisar, seorang pembicara, Krishna Gurjar dari kelompok sayap kanan Hindu Bajrang Dal, terdengar memberikan ultimatum kepada bisnis lokal untuk memecat karyawan Muslim yang bekerja untuk mereka atau menghadapi boikot.

Baca Juga:  Mahasiswa Generasi Baru di AS Beri Harapan kepada Palestina

“Setiap penjaga toko yang mempekerjakan Muslim di tokonya, maka kami akan menempelkan poster boikot mereka di luar toko mereka dan akan menyatakan mereka pengkhianat komunitas kami,” kata Gurjar melalui pengeras suara.

“Hanya pedagang asongan Hindu yang akan hadir di sini.

Jika setelah dua hari ditemukan pedagang asongan Muslim, maka apa pun yang terjadi padanya hanya dia yang akan bertanggung jawab,” lanjutnya.

Gurjar kemudian mengatakan, dia berbicara tentang pengusiran Muslim asing, seperti Rohingya. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.