Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

OIER Berangkatkan Alumni Mahasiswa Indonesia Jadi Guru Bantu di Australia

Fauziah Al Hakim - Kamis, 28 Januari 2016 - 16:17 WIB

Kamis, 28 Januari 2016 - 16:17 WIB

435 Views ㅤ

UPI Bandung
<a href=

UPI Bandung" width="300" height="145" /> UPI Bandung

Bandung, 18 Rabi’ul Akhir 1437/28 Januari 2016 (MINA) – Sebanyak sembilan alumni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung melalui Office of International Education and Relationship (OIER) akan diberangkatkan ke Victoria, Australia, menjadi guru bantu yang segera mengajar diberbagai sekolah di Negara Kanguru tersebut.

Acara pelepasan dilakukan oleh UPI Bandung di Gedung University Center Lt. 1, Kamis, (28/1). Demikian laporan dari laman resmi UPI Bandung yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Program ini merupakan kerjasama antara UPI dan Department of Education and Early Childhood Development, Victoria yang rutin diselenggarakan tiap tahunnya. Pelepasan dilakukan oleh Kepala OIER, Vanessa Gaffar dan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FPBS, Tri Indri Hardini.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Dekan I FPBS berpesan untuk selalu menjaga nama baik UPI sebagai kampus pendidikan dan nama bangsa Indonesia. Sikap harus dijaga sehingga kerjasama bisa dipertahankan untuk tahun selanjutnya.

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

“Komunikasi harus tetap dilakuakan dengan pihak yang ada di Bandung sehingga jika terjadi masalah dapat segera diselesaikan,” kata Hardini.

Alumni program ini turut diundang menceritakan berbagai pengalaman yang didapat sebelumnya, salah satunya Pia Zakiyah, ia berpesan untuk menyiapkan baik kondisi fisik maupun mental karena perbedaan budaya dan cuaca yang akan terjadi nanti.

Program harus dijalankan sebaik mungkin dan aktif dalam berbagai kegiatan baik yang diadakan oleh sekolah maupun departmen.

Terjadi peningkatan jumlah peserta yang mengikuti program ini bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dari 3 menjadi 9 orang. Peserta terpilih telah melalui seleksi yang ketat sehingga kualitas pengajaran dapat terjamin.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Peserta yang mengikuti program ini, yaitu Ari Nursenja Rivanti, Ervina Juliana dan Imam Faisal Ruslan yang berasal dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Adisti Dwiyani, Ery Adam Primaskara, Hanifa Arlinda, Muhammad Iqbal Brahma Sudana, Neneng Wahyu, dan Vegayanto Abdurrahman Alfikri Ansas, berasal dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris.

Peserta diberangkat pada Sabtu, 31 Januari 2016 dan tiba keesokan harinya di Melbourne Australia. (T/P006/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Internasional
Kolom
MINA Preneur
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
girl's hand holding
Khadijah
Indonesia