Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oposisi Suriah Terima Gencatan Senjata Dua Pekan

Rudi Hendrik - Kamis, 25 Februari 2016 - 13:08 WIB

Kamis, 25 Februari 2016 - 13:08 WIB

309 Views

Anggota oposisi Suriah. (Foto: dok. East News/Nish Nalbandia)
Anggota <a href=

oposisi Suriah. (Foto: dok. East News/Nish Nalbandia)" width="705" height="375" /> Anggota oposisi Suriah. (Foto: dok. East News/Nish Nalbandia)

Riyadh, 17 Jumadil Awwal 1437/25 Februari 2016 (MINA) – Blok oposisi utama Suriah, Komite Tinggi Perundingan (HNC) mengatakan akan mendukung gencatan senjata selama dua pekan untuk menguji keseriusan komitmen pihak rezim terhadap rencana Amerika Serikat (AS)-Rusia untuk mengakhiri pertempuran.

Awal pekan ini, AS dan Rusia menyepakati “penghentian permusuhan” antara pemerintah Suriah dan kelompok oposisi dalam sebuah kesepakatan.

Namun, kesepakatan itu tidak memasukkan kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) dan Nusra Front afiliasi Al-Qaedah. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Kesepakatan menyerukan semua pihak untuk mendaftar dalam kesepakatan pada tengah hari 26 Februari dan agar menghentikan pertempuran di tengah malam.

Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan

“Komite Tinggi Perundingan (HNC) percaya gencatan senjata sementara selama dua pekan akan memberikan kesempatan untuk menentukan komitmen pihak lain” kata HNC dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah Rusia pada Rabu (17/2) mengatakan, pernyataan oposisi muncul setelah Presiden Suriah meyakinkan Rusia tentang kesiapannya untuk menghormati gencatan senjata.

“Secara khusus, (Assad) menegaskan kesiapan pemerintah Suriah untuk memfasilitasi terciptanya gencatan senjata,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan dan mengatakan adanya pembicaraan telepon antara Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan sekutunya Presiden Vladimir Putin.

Menurut Kremlin, Assad menggambarkan gencatan senjata sebagai “langkah penting menuju resolusi politik” untuk perang saudara di Suriah.

Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir

Namun, Putin dan Assad menekankan perlunya melanjutkan “perjuangan tanpa kompromi” terhadap ISIS dan Nusra Front. (T/P001/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus

Rekomendasi untuk Anda

Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Internasional
Khutbah Jumat