Pakar Kesehatan Malaysia Prof. Dr. Ab Aziz Al-Safi Jelaskan Terapi Sehat Ala Rasul

Kelantan, , MINA – Saat ini banyak pengobatan yang menggunakan pendekatan berbasis obat kimia. Tapi tidak pada salah seorang pakar kesehatan dari Malaysia ini Prof. Dr. Ab Aziz Al-Safi yang menggunakan pendekatan berbasis agama pada pasiennya.

Prof. Aziz yang juga Kepala Riset Bekam Klinis, Fakultas Ilmu Kedokteran, Universiti Sains Malaysia (USM) Kubang Kerian Kelantan ini mengungkapkan, ala yaitu dengan melakukan amalan sunnah seperti berbekam dan berpuasa.

Menurut Prof. Aziz, sakit datang bukan dengan sendirinya, melainkan dari pola makan dan kebiasaan hidup yang tidak sesuai.

“Apa yang Rasulullah sampaikan, pendekatan (terapi) kesehatan dalam Islam berbeda. pendekatan Islam ialah dengan menjaga makan dan melaksanakan amalan-amalan sunnah Nabi. Allah akan turunkan obatnya pada setiap penyakit, kecuali mati. Saya bisa buktikan bahwa penyakit itu punya obat, saya telah banyak coba dan banyak yang berhasil,” kata Prof. Aziz dalam taklim Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Wilayah Kelantan, Malaysia, Selasa (5/2).

Dalam taklim ini, Imaamul Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakshallah Mansur juga menyampaikan tausiyah.

Beberapa hasil penulisan Prof. Aziz Pendiri Forever Business Owner (FBO) telah diterbitkan dalam buku diantaranya berjudul “Rawatan Diabetes,” “Sains Bekam,” dan “Blood Cupping Therapy.”

Menurut dia, salah satu terapi penyakit melalui pendekatan amalan sunnah Rasulullah yakni berpuasa. Puasa ini justru bukan hanya bagi umat Muslim saja. Namun ada sebagian nonMuslim yang menjalankan puasa ini. Dia mencontohkan seorang dokter asal Cina berkewarganegaraan Kanada yang merekomendasikan puasa sebagai terapi untuk penyembuhan penyakit kencing manis.

“Tentu dalam Islam bukan hanya itu saja (tentunya meraih pahala karena menjalankan ibadah). Jadi kita laksanakan Puasa Senin dan Kamis (dalam keseharian kita). Jadi orang yang ingin sembuh dari penyakitnya, kami saranakan untuk puasa Senin dan Kamis,” ujarnya.

Prof. Aziz menyatakan saat sakit, pasien pun tidak diberi obat kimia, dia lebih menganjurkan untuk berbekam yang memang rutin dijalankan oleh Rasulullah.

Sebuah studi tentang efek bekam pada pengurangan risiko penyakit jantung dilakukan melibatkan kumpulan individu sehat dan bagi kelompok yang sedang mengalami masalah diabetes dan darah tinggi.

“Ada seorang yang menderita sakit batu ginjal stadium 4, 5. Divonis tidak ada harapan hidup lebih lama. Tetapi dengan bekam ini, Alhamdulillah (bisa pulih). Nah itu kehebatan dari sunnah Rasulullah,” ujarnya.

“Bekam ini kita mengeluarkan darah dari pembuluh darah yang besar. Bekam ini kita mengeluarkan toksin atau racun dalam tubuh. Ini kehebatan Allah SWT, Allah jadikan badan kita ini ditutupi oleh kulit 95% dan kulit ini mengeluarkan toksin atau keringat selalu. Yang paling banyak mengeluarkan toksin ini di ketiak dan seharusnya disitulah kita mengeluarkan toksin,” tambahnya.

Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur yang hadir dan menyampaikan tausyiah dalam taklim tersebut menyampaikan, dalam dunia kesehatan, Sahabat Ali bin Abi Thalib pernah ditanya oleh orang Yahudi. Al-Quran itu lengkap, tapi dia (Yahudi) tidak tahu satu ayat tentang kesehatan di dalamnya. Sahabat Ali menjawab, justeru masalah kesehatan itu seluruhnya hanya dicover oleh setengah ayat.

“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan (QS. Al-A’raf: 31), sehatlah kamu. Jadi Cuma setengah ayat. Ternyata benar apa yang dikatakan oleh Prof. Azis. Setengah ayat saja. Kembali bagaimana usaha kitanya saja,” ujar Imaam Yakhsyallah. (L/K03/Ais/R01)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.