Palestina Kecam Peru karena Izinkan Warganya Berperang Bersama Israel di Gaza

Permukiman Jalur Gaza yang hancur oleh serangan membabi buta militer Israel sejak 7 Oktober 2023. (Gambar: dok. SBI)

Gaza, MINA – Kementerian Luar Negeri hari Sabtu (27/1) mengkritik karena mengizinkan warganya berperang bersama tentara Israel dalam perang di Gaza.

Pernyataan ini menyusul belasungkawa Peru atas seorang tentaranya yang tewas dalam perang di Gaza. Anadolu Agency melaporkan.

Dalam tweet di akun resminya, Kementerian Luar Negeri Peru mengatakan pada hari Rabu: “Pemerintah Peru menyesalkan kematian Yuval Lopez, seorang warga negara Peru-Israel yang bertugas sebagai cadangan di Angkatan Pertahanan Israel.”

Palestina, dalam pernyataannya, menafsirkan pengakuan Peru sebagai “mengizinkan warganya untuk berpartisipasi dalam genosida yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza. Hal ini terlihat dalam kasus tentara Israel Yuval Lopez, yang memiliki kewarganegaraan Peru dan Israel, dan pemerintah Peru menyampaikan belasungkawa atas kematiannya.”

Kementerian Palestina mengatakan pihaknya memperkirakan Peru akan “mencabut kewarganegaraan warga negaranya yang memiliki kewarganegaraan Israel dan terlibat dalam konflik tersebut, alih-alih menyampaikan belasungkawa setelah kematian mereka dan memuji mereka.”

Palestina menganggap “masa-masa ini penting dalam menentukan posisi aktual suatu negara dalam hal kemanusiaan, komitmen terhadap hukum internasional, dan hukum humaniter.”

Selain itu, Palestina memperbarui seruannya kepada semua negara untuk “memverifikasi status kewarganegaraan individu di negara Israel dan kemungkinan partisipasi mereka dalam kejahatan ini.”

Ditegaskan bahwa keterlibatan warga negara-negara tersebut dalam agresi di Gaza berarti partisipasi langsung dalam serangan terhadap rakyat Palestina. Belum ada tanggapan langsung dari Peru terhadap pernyataan Kementerian Luar Negeri Palestina.

Terlepas dari keputusan sementara Mahkamah Internasional, Israel terus melakukan serangan gencar di di mana setidaknya 26.257 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan 64.797 orang terluka sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina.

​​​​​​​Serangan Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.​​ ​​​​​​ (T/R7/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.