Palestine Airlines akan Ditutup Setelah 25 Tahun Beroperasi

Foto : Haaretz

Gaza, MINA – Kementerian Transportasi dan Komunikasi mengumumkan, maskapai penerbangan nasional Palestina, , akan menutup layanannya setelah 25 tahun beroperasi.

Keputusan itu diambil setelah maskapai menawarkan dua pesawat Fokker 50 yang tersisa, yang disumbangkan oleh Belanda, untuk dijual pada bulan September lalu, MEMO melaporkannya.

Perusahaan ini didirikan pada 1995 dan mulai beroperasi pada 1997, terbang melintasi Timur Tengah dari Bandara Internasional Yasser Arafat di Jalur Gaza. Namun, bandara tersebut dihancurkan oleh Israel pada tahun 2001 selama gerakan Intifada Kedua.

Maskapai tersebut pindah ke bandara Al-Arish Mesir di dekat perbatasan Gaza tetapi terpaksa menyewa pesawatnya dan menghentikan sebagian besar aktivitas pada 2017.

Wakil Menteri Transportasi dan Komunikasi Palestina, Ammar Yassin, mengatakan kepada Jaringan Berita Palestina (PNN) bahwa Otoritas Palestina (PA) belum menerima tawaran untuk pesawat yang diparkir di Amman dan bahwa yang diparkir di Kairo telah disewakan kepada sebuah maskapai penerbangan di Nigeria.

Namun dia menjelaskan, kontrak tersebut ditangguhkan akibat pandemi virus corona global.

Menurut PNN, Palestine Airlines memiliki delapan karyawan, dua pilot, tiga karyawan administrasi, dan tiga staf darat. (T/R7/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.