Parlemen Afrika Selatan Keluarkan Resolusi Bersejarah Turunkan Peringkat Kedutaan di Pendudukan Israel

Parlemen mengesahkan rancangan resolusi untuk menurunkan peringkat kedutaan Afrika Selatan di pendudukan Israel. (Foto: Wafa)

Cape Town, MINA – Partai Kebebasan Nasional (NFP) mengatakan sangat gembira rancangan resolusi untuk menurunkan peringkat kedutaan Afrika Selatan di pendudukan telah disahkan oleh Parlemen.

“Ini adalah momen bersejarah bagi negara kami dan menunjukkan komitmen kami yang tak tergoyahkan terhadap keadilan, hak asasi manusia, dan kebebasan,” kata anggota parlemen NFP, Ahmed Munzoor Shaik Emam, yang mensponsori resolusi tersebut.

“Ini adalah momen yang akan dibanggakan oleh Madiba (sebutan kehormatan untuk bapak bangsa Afrika Selatan, Nelson Mandela). Dia selalu mengatakan kebebasan kita tidak lengkap tanpa kebebasan . Hari ini kami mengambil langkah lebih dekat untuk mencapai kebebasan bagi warga Palestina,” katanya.

NFP berterima kasih kepada semua partai politik yang mendukung resolusi tersebut, termasuk Kongres Nasional Afrika (ANC), Gerakan Persatuan Demokrasi (UDM), Pejuang Kebebasan Ekonomi (EFF), Kongres Independen Afrika (AIC), PAC, dan Al Jamaah. “Kami berterima kasih atas komitmen dan kemauan mereka untuk membela hak asasi manusia dan keadilan,” katanya.

Baca Juga:  Pembelaan Mahasiswa Terhadap Palestina Menyebar ke Jepang

“Sebagai NFP – Partai Politik dengan hanya dua kursi di parlemen – kami harus memastikan bahwa resolusi ini menjadi kebijakan Pemerintah. Kami tidak bisa lagi berdiam diri sementara hak asasi manusia Palestina diinjak-injak,” tambah Shaik Emam.

“Dengan mengeluarkan resolusi ini, kami mengirimkan pesan yang kuat kepada dunia bahwa Afrika Selatan tetap menjadi mercusuar harapan dan contoh cemerlang tentang apa yang mungkin terjadi ketika kita bersama-sama mengejar dunia yang lebih adil dan setara,” katanya.

“Resolusi ini menuntut pertanggungjawaban dari pendudukan Israel. Ini adalah langkah berani yang menunjukkan komitmen kami sebagai negara terhadap keadilan, hak asasi manusia, dan kebebasan. Pendudukan Israel dibangun melalui pengusiran, pembunuhan, dan pencederaan warga Palestina. Dan untuk mempertahankan cengkeraman mereka pada kekuasaan, mereka telah melembagakan Apartheid untuk mengontrol dan mengelola warga Palestina. Institusi Apartheid oleh pendudukan Israel ini bertentangan dengan hukum internasional dan merupakan pelanggaran hak asasi manusia warga Palestina,” tegasnya.

Baca Juga:  Imaam Yakhsyallah: Meski Freedom Flotilla Tertunda, Perjuangan Tak Boleh Surut

“Sebagai warga Afrika Selatan, kami menolak untuk berdiam diri sementara Apartheid dilakukan lagi,” tambah Shaik Emam.

Sementara banyak yang akan berpendapat bahwa menurunkan peringkat kedutaan Afrika Selatan di pendudukan Israel akan merusak kemampuannya untuk bertindak sebagai mediator netral dalam konflik tersebut, NFP mengatakan percaya, netralitas bukanlah pilihan dalam menghadapi penindasan dan pelanggaran hak asasi manusia.

Sentimen ini diungkapkan dengan sangat baik oleh Uskup Agung Desmond Tutu yang mengatakan: “Jika Anda netral dalam situasi ketidakadilan, Anda telah memilih pihak penindas.”

NFP juga berterima kasih kepada semua warga Afrika Selatan yang mendukung resolusi ini dan menunjukkan komitmen mereka terhadap hak asasi manusia dan keadilan. “Melalui upaya kolektif dari kita semua, kita dapat memberikan dampak positif bagi dunia dan menciptakan masa depan yang lebih baik untuk semua,” katanya. (T/B03/P1)

Baca Juga:  Jama’ah Muslimin Lampung Timur Gelar Tabligh Akbar

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.