Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasca Banjir Harga Sayur Mengalami Kenaikan

Admin - Selasa, 23 Oktober 2018 - 21:54 WIB

Selasa, 23 Oktober 2018 - 21:54 WIB

7 Views ㅤ

Banda Aceh, MINA – Sejumlah harga eceran sayur di pasar Meulaboh, kabupaten Aceh Barat, Aceh, mengalami kenaikan yang cukup signifikan pasca banjir melanda kabupaten tersebut.

Salah seorang pedagang sayur di lokasi Saidi, mengatakan, saat ini banyak pedagang kesulitan mendapat pasokan bahan baku sayur lokal lantaran area lahan sayur milik petani lokal rusak akibat banjir beberapa waktu lalu, Selasa (23/10).

“Hampir semua jenis sayur mayur naik mulai dari Rp 2 ribu hingga Rp 3 ribu per ikat. Kenaikan karena banjir beberapa hari lalu, sehingga petani ada yang gagal panen,” katanya.

Selama ini, kabupaten Aceh Barat mendapat pasokan sayur mayur dari kabupaten tetangga, seperti kabupaten Nagan Raya, Aceh Jaya dan pedalaman Aceh Barat, hampir rata-rata kabupaten tersebut dilanda banjir.

Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik

Beberapa jenis sayur yang naik meliputi daun ubi dari Rp1.000 per ikat menjadi Rp2.500 per ikat, pakis dari harga Rp 1.500 menjadi Rp3.000 per ikat, sawi dari Rp3.000 naik menjadi Rp5.000 per ikat, terong hijau dari Rp5.000 per kilogram naik menjadi Rp10.000/ kg, kacang panjang dari harga Rp1.000 per ikat, kini naik menjadi Rp3.000 per ikatnya.

Dirinya memperkirakan, kondisi ini akan berlangsung selama satu bulan ke depan, sebab, para petani kini baru mulai menanam kembali.

“Sebagian besar sayuran di pasok ke Meulaboh merupakan sayur lokal asal Kabupaten Nagan Raya, kita rebutan dengan pedagang lain untuk mengambil sayur di pagi hari dan kebanyaan mereka yang datang menjual langsung itu adalah petani,” jelasnya.

Saidi menambahkan, daya beli masyarakat saat ini cenderung menurun karena banyak dari konsumen memprotes harga sayur lokal yang melonjak drastis.

Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah

Meski demikian pihaknya tetap mempertahankan harga karena modal yang dikeluarkan juga sedikit mahal dari kondisi biasanya untuk membeli sayur dari petani. (L/AP/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia