Pasca Idul Adha KBRI Lanjutkan Pemulangan 27 TKI dari Suriah

, 13 Dzulhijjah 1437/15 September 2016 (MINA) – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus melanjutkan program repatriasi (pemulangan) WNI/TKI dari Suriah gelombang ke-278 sebanyak 27 TKI secara langsung via Bandara Internasional Damaskus pada Kamis (15/9).

Sumber Pensosbud KBRI Damaskus yang diterima Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) menyebutkan, para TKI sebagian besar berasal dari Jawa Barat dan NTB yang berhasil dipulangkan setelah segala permasalahan dan hak-haknya diselesaikan. Repatriasi didampingi staf KBRI Damaskus, Riswandi Akhiruddin.

Dengan pemulangan 27 WNI/TKI ini, masih terdapat 35 WNI/TKI di shelter KBRI Damaskus dan masih terus bertambah setiap harinya.

Sejak 2012, KBRI Damaskus telah merepatriasi 12.482 WNI dari Suriah dalam 278 gelombang.

Sepanjang 2016 ini, KBRI Damaskus telah merepatriasi sebanyak 231 WNI/TKI dari Suriah yang terbagi dalam sembilan gelombang. Sebanyak 59 dari 231 WNI/TKI tersebut diduga kuat merupakan korban perdagangan orang.

Duta Besar RI untuk Suriah, Djoko Harjanto, menegaskan bahwa pemulangan WNI ini merupakan program yang telah berlangsung sejak tahun 2012 karena situasi keamanan di Suriah.  Penghentian permanen pengiriman TKI ke seluruh wilayah Timur Tengah sudah berlaku sejak 2015, dan moratorium pengiriman TKI sudah sejak 2011.

Namun, program repatriasi ini masih belum dapat ditentukan kapan selesai, karena masih maraknya pengiriman TKI secara illegal ke Suriah.

“Di satu sisi, pemerintah terus mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk repatriasi, di sisi lain, pengiriman illegal terus dilakukan dari Indonesia ke Suriah. Ironis,” tutur Dubes Djoko.

Ditambahkan oleh Pejabat Konsuler II merangkap Penerangan Sosbud KBRI Damaskus, AM Sidqi, bahwa masih maraknya pengiriman TKI illegal ke Suriah, karena Pemerintah Suriah masih tetap mengakui Indonesia sebagai salah satu negara pengirim TKI.

Dengan kata lain, Pemerintah Suriah tidak mau mengakui moratorium tahun 2011 ataupun penghentian permanen tahun 2015.

“Kami di Damaskus terus mendorong Pemerintah Suriah agar mengeluarkan daftar nama pengirim TKI ke Suriah. Upaya yang sama juga perlu dilakukan oleh Pemerintah Pusat di Jakarta,” pungkas Sidqi.

Negara pengirim TKI ke Suriah selain Indonesia adalah Nigeria, Bangladesh, Nepal, Sri Lanka, dan Vietnam.

Berikut daftar nama WNI/TKI dalam pemulangan kali ini:

  1. Aas bt Atim Ayo, Karawang.
  2. Aniah Asik, Serang.
  3. Badriyah bt Badrukamal Nana, Sukabumi.
  4. Beti bt Bai Orkom, Lebak Banten.
  5. Dian Widiyanti bt Muchin Tapja, Cirebon.
  6. Dursinah bt Ayib Karba, Subang.
  7. Endang Nursalim, Sumbawa.
  8. Eni bt Sarkani Husin, Pandeglang.
  9. Esteriati, Madura.
  10. Kalsum bt Muhidin Sarim, Lombok Tengah.
  11. Karmilah bt Tara Slanget, Indramayu.
  12. Lala Mutiara bt Oying Atut, Karawang.
  13. Purtiyem binti Tamin Ahmad, Grobogan.
  14. Rohayu bt Kalamuddin Sandrang, Sumbawa.
  15. Rohimi bt Jamaludin Saiun, Karawang.
  16. Rusinah Muhtar, Indramayu.
  17. Sinih bt Sitan Riyu, Bekasi.
  18. Siti Rohmah bt Kasan Asmar, Lebak.
  19. Sri Dewi bt Warsadi Sarmita, Cirebon.
  20. Suntinah bt Roi Sahro, Cianjur.
  21. Tarsini Arsudi, Cirebon.
  22. Teti bt Ndang Lamdarus Ismail, Cianjur.
  23. Tri Ayu Ningrum bt Darma Supar, Indramayu.
  24. Waci Wira Udin, Subang.
  25. Warsih bt Satim Bakar, Karawang.
  26. Yani Cahyani bt Kumpul Sahum, Indramayu.
  27. Yanti Rul Mumin bt Harlan, Sumbawa.

(P4/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.