Pasien RS Indonesia Dievakuasi ke RS Al Nasser dan RS Eropa Gaza Selatan

(Foto: Rana/MINA)

Gaza, MINA – Seluruh pasien Rumah Sakit () di utara Gaza, , dievakuasi ke RS Al-Nasser dan RS Eropa di Khan Younis, Gaza selatan.

Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committe () Indonesia dr. Sarbini Abdul Murad, evakuasi dilakukan menggunakan bus melalui bantuan Bulan Sabit Merah dan Palang Merah Internasional.

“Evakuasi seluruh pasien dan tenaga medis RS Indonesia dilakukan dalam tiga tahap (sejak Senin, 20/11). Malam ini (waktu Gaza) rencana evakuasi tahap ketiga termasuk tiga relawan Indonesia,” kata Sarbini saat temu media di Kantor Pusat MER-C Jakarta, Rabu (22/11) malam.

Para pasien yang baru datang di RS Al Nasser dan RS Eropa Gaza Selatan, langsung ditempatkan di unit gawat darurat yang penuh sesak.

Evakuasi dilakukan setelah militer Israel yang terus menggempur dan mengepung rumah sakit tersebut.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, akibat gempuran Israel di rumah sakit tersebut pada Ahad pekan kemarin, sedikitnya 12 orang gugur dan puluhan orang termasuk dokter luka-luka. Sementara ratusan lainnya terkepung dalam rumah sakit.

Seperti diketahui, relawan MER-C yang masih berada di RS Indonesia di Gaza ada tiga orang, yaitu Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al Ayubi.

Berdasarkan percakapan terkini wartawan MINA bersama pengurus Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dengan relawan Reza Ardilla dari Gaza, Rabu sore, terkonfirmasi mereka berada dalam kondisi aman, namun sedang menunggu evakuasi tahap akhir di rumah sakit tersebut.

“Maka ini informasi yang membuat kami bahagia dan membuat kami semringah. Karena sudah 11 hari kami belum dapat informasi ketiga relawan kami ini. Maka tadi adalah hari yang membahagiakan bagi kami karena kami bisa dengar suara mereka,” pungkas Sarbini.

RS Indonesia yang berada di Bayt Lahiya, utara Gaza, telah dikepung dan diserang militer Israel sejak Ahad akhir pekan lalu.

MER-C mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan tiga relawan MER-C yang masih ada di sana dan akan dievakuasi ke daerah aman di selatan.

Sebelumnya, MER-C telah kehilangan kontak dengan ketiga relawannya sejak Sabtu (11/11/2023) lalu.

Termasuk di dalamnya sekitar 600 orang yang terluka dan pendamping mereka masih berada di dalam rumah sakit (Indonesia), selain 200 personel medis dan sekitar 2.000 pengungsi.

Sebelum RS Indonesia, Israel telah melancarkan berbagai serangan ke fasilitas kesehatan lain di Gaza, termasuk RS Al Shifa yang merupakan rumah sakit terbesar di wilayah itu.

Perintah evakuasi RS Indonesia dan ancaman serangan lanjutan ini berlangsung kala Israel mengumumkan kesepakatan gencatan senjata selama empat hari dengan Hamas.

Meski begitu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan Israel bakal terus melanjutkan agresinya ke Gaza sampai tujuan otoritasnya tercapai.(L/R1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.