PBB: 87.000 Rohingya Mengungsi Sejak 9 Oktober

 

Yangon, 24 Rabi’ul Akhir 1438/23 Januari 2017 (MINA) – mengatakan pada Senin (23/1), diperkirakan 87.000 orang telah mengungsi sejak militer melancarkan tindakan keras di Negara Bagian Rakhine, sejak 9 Oktober tahun lalu.

Kantor untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) PBB mengatakan dalam laporan pekanannya bahwa setidaknya 21.000 orang diperkirakan akan mengungsi di bagian utara Rakhine sebagai akibat dari serangan 9 Oktober dan operasi keamanan oleh militer.

“Sebanyak 66.000 orang diperkirakan telah menyeberang ke Bangladesh,” kata OCHA, seperti yang dilaporkan Anadolu Agency.

Sejak 9 Oktober, badan bantuan dan wartawan independen telah ditolak aksesnya ke daerah yang berpenduduk mayoritas etnis . Setidaknya 104 orang, 17 polisi dan tentara, 11 pria Muslim yang bekerja sama dengan pemerintah daerah dan 76 terduga “penyerang” telah tewas dan lebih dari 600 orang ditangkap.

Baca Juga:  Polisi Delhi Ungkap Perdagangan Orang Rohingya dari Myanmar ke India dan Rusia

Namun, kelompok advokasi Rohingya mengklaim, ada sekitar 400 orang Rohingya yang tewas dalam operasi militer, wanita diperkosa dan desa-desa mereka dibakar.

Sebuah undang-undang Myanmar tahun 1982 telah menyangkal Rohingya telah tinggal di Myanmar selama beberapa generasi, sehingga kewarganegaraan mereka ditolak. Status tanpa kewarganegaraan itu membuat mereka kehilangan kebebasan bergerak, akses pendidikan dan layanan kesehatan. (T/R13/RI-1)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.