PBB: Kebakaran Cox’s Bazar Sebabkan 12.000 Pengungsi Rohingya Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran besar terjadi di kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar. (Foto: Anadolu)

Jenewa, MINA – Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan, kebakaran besar yang melanda sebuah kamp di Cox’s Bazar Bangladesh berdampak pada sekitar 12.000 yang kehilangan tempat tinggal, Senin (6/3).

Kebakaran ini menyebabkan kerusakan parah di terbesar di dunia itu. Sekitar 2.000 tempat penampungan hancur dalam kebakaran hari Ahad (5/3), sementara banyak pengungsi yang terkena dampak kehilangan semua harta benda mereka meninggalkan banyak ketakutan dan keputusasaan, kata IOM. Anadolu Agency melaporkan.

“Kami berkoordinasi dengan relawan kemanusiaan lainnya untuk memastikan mereka yang terkena dampak diberikan kebutuhan mendesak, termasuk kebutuhan makanan, kesehatan, perlindungan, air, sanitasi, dan kebersihan,” kata Fathima Nusrath Ghazzali, yang mengepalai IOM di Bangladesh.

Baca Juga:  Massa Pendukung Israel Serang Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas California

“Menyusul insiden kebakaran, para pengungsi dari kamp-kamp ini ingin pulih dari kehilangan, kerusakan, dan keterkejutan; kami akan mendukung mereka dengan bantuan perbaikan/pembangunan kembali tempat penampungan dan akses ke fasilitas memasak,” ujarnya.

Lebih dari 1,2 juta Muslim Rohingya yang terpaksa mengungsi dari Myanmar telah ditempatkan di 33 kamp pengungsi yang padat di Cox’s Bazar.

Sebagian besar melarikan diri dari penumpasan brutal militer di Negara Bagian Rakhine di negara Asia Tenggara yang mayoritas beragama Buddha.

Kebakaran tersebut pertama kali dilaporkan pada Ahad sore, dan IOM mengerahkan tim tanggap darurat untuk membantu para pengungsi dan berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat dan pemadam kebakaran.

Baca Juga:  Muslim Wajib Tahu, Asal Mula Nama Palestina

Relawan membuat sekat bakar untuk mencegah api menyebar dan mengurangi korban jiwa serta harta benda.

Penyebab dan asal api tidak diketahui pada tahap ini, kata IOM, dan awalnya tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Segera setelah kejadian tersebut, IOM mengatakan telah mengirimkan dua tim medis keliling dengan 14 ambulans untuk membantu mereka yang membutuhkan. Kondisi di kamp membuat kebakaran besar menjadi risiko nyata, kata IOM.

Pada Maret 2021, kebakaran besar yang terjadi di kamp tersebut mengakibatkan hilangnya nyawa, membuat 45.000 pengungsi Rohingya mengungsi, dan menyebabkan kerusakan yang signifikan pada kamp. (T/R7/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.