PBB Sesalkan Penggunaan AI Jadi Mesin ‘Pembunuhan Massal’ di Gaza

Kehancuran melanda pemukiman di Jalur Gaza akibat serangan brutal Israel hingga hari ke-192, Senin, 15 April 2024. (Foto: UNOCHA)

Jenewa, MINA – Para pakar PBB pada Senin (15/4) menyesalkan penggunaan () oleh otoritas pendudukan Israel di justru menjadi mesin “pembunuhan massal”, menyebabkan kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya pada penduduk sipil serta fasilitas dan infrastruktur umumnya.

Dalam laporan kantor berita Wafa dikutip MINA, Selasa, para pakar HAM PBB itu menyebut, kehancuran rumah dan infrastruktur di Jalur Gaza merupakan yang tertinggi dibandingkan konflik lainnya sepanjang sejarah.

“Jika terbukti benar, pengungkapan mengejutkan tentang penggunaan sistem AI oleh militer Israel seperti ‘Gospel’, ‘Lavender’ dan ‘Where’s Daddy?’, dikombinasikan dengan sistem penurunan uji tuntas manusia untuk menghindari atau meminimalkan korban sipil dan infrastruktur, berkontribusi dalam menjelaskan besarnya jumlah korban tewas dan kehancuran rumah di Gaza,” kata para pakar tersebut.

Pakar tersebut menyatakan, lebih dari 15.000 kematian, atau hampir setengah dari seluruh kematian warga sipil sejauh ini, terjadi dalam enam pekan pertama setelah tanggal 7 Oktober 2023, ketika sistem AI tampaknya sangat diandalkan dalam pemilihan target sasaran.

“Kami sangat prihatin dengan dugaan penggunaan AI untuk menargetkan ‘rumah keluarga’ tersangka anggota Hamas, biasanya pada malam hari ketika mereka tertidur. Dengan amunisi terarah yang dikenal sebagai bom ‘Bebal’, tanpa mempedulikan warga sipil yang mungkin berada di dalam atau di sekitar rumah tersebut,” kata mereka.

Para pakar HAM PBB juga menyatakan keprihatinan yang mendalam mengenai praktik pengeboman yang dinamai “sasaran kekuatan” seperti gedung-gedung perumahan dan publik yang besar dan bertingkat tinggi, terutama pada pekan-pekan pertama agresi baru dimulai.

“Bangunan yang bukan merupakan sasaran militer yang sah tampaknya dibom hanya dengan tujuan untuk mengejutkan penduduk dan meningkatkan tekanan sipil terhadap Hamas,” kata para ahli.

“Enam bulan setelah serangan militer saat ini, lebih banyak perumahan dan infrastruktur sipil yang hancur di Gaza dibandingkan dengan konflik yang pernah terjadi dalam sejarah dunia,” kata mereka. (T/R1/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.