Wales dan Skotlandia Tolak Kibarkan Bendera Israel

Ilustrasi Bendera Israel. (Foto: dok. AA)

, MINA – Wales menolak mengibarkan bendera di luar Parlemen Welsh, bergabung dengan yang mengambil sikap serupa, menolak menunjukkan dengan Israel, Sabtu (14/10).

Ketua Parlemen Welsh Elin Jones mengatakan tidak boleh dikibarkan ketika warga sedang menderita, The New Arab melaporkan.

“Perdamaian adalah satu-satunya solusi nyata,”kata Jones.

Parlemen Welsh mengibarkan bendera Ukraina sejak invasi Rusia ke negara itu pada Februari 2022 dan menerangi gedung dengan warna bendera tersebut pada malam hari.

Awal pekan ini, Skotlandia juga menyatakan menolak permintaan untuk mengibarkan bendera Israel.

Pemerintahan Partai Konservatif yang menguasai Inggris telah meminta gedung-gedung pemerintah untuk mengibarkan bendera Israel hingga hari Jumat jika mereka mampu melakukannya. Namun, pengunjuk rasa menurunkan bendera Israel yang berkibar di atas dua balai kota South Yorkshire pekan ini.

Baca Juga:  Mulai Bergerak ke Rafah, Israel Usir Paksa Warga Palestina

Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan seorang pria di atap Balai Kota Sheffield pada hari Selasa, melepas bendera dan menggantinya dengan bendera Palestina.

“Bendera di luar Balai Kota Rotherham juga diturunkan ‘secara paksa’,” kata dewan.

Survei singkat YouGov terhadap 2.453 orang dewasa di seluruh Inggris yang dilakukan pada 11 Oktober, menemukan bahwa hanya 11 persen yang “sangat mendukung” pengibaran bendera Israel di gedung-gedung pemerintah, sementara 20 persen mengatakan mereka “agak mendukung” pengibaran bendera tersebut.

Hal ini terjadi setelah melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel dari Jalur yang terkepung, menyerang permukiman Israel dan pangkalan militer di perbatasan.  Serangan itu mengakibatkan kematian lebih dari 1.300 warga Israel.

Baca Juga:  UEA Datangkan Investor ke Jakarta, Targetkan Nilai Perdagangan Nonmigas Rp159 T

Sebagai tanggapan, Israel melancarkan kampanye pengeboman tanpa henti dan tanpa pandang bulu serta melakukan pengepungan total terhadap Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 1.750 warga Palestina, termasuk sedikitnya 500 anak-anak, dan melukai 6.350 orang. (T/Mil/R7/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.