Jajarta, MINA – Pemerintah Aceh menyerahkan bantuan kepada enam kepala keluarga (KK) warga Aceh yang jadi korban dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara yang terjadi pada 3 Maret 2023.
Bantuan diberikan secara tunai diserahkan Pemerintah Aceh dari Baitul Mal Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Senin (20/3), demikian keterangan yang diterima MINA.
“Bantuan ini diberikan tidak seberapa dengan harta benda yang hilang. Tapi ini merupakan sebuah kepedulian Pemerintah Aceh kepada warga Aceh yang jadi korban kebakaran,” kata kepala BPPA Akkar Arafat, yang diwakili Kasub Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Masyarakat, Ir Cut Putri Alyanur.
Bantuan ini, merupakan amanah dari Pejabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki kepada warga Aceh yang terdampak korban kebakaran.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
“Kita harapkan bantuan tersebut dapat meringankan beban yang dialami korban kebakaran,” sebutnya.
Ketua Taman Iskandar Muda (TIM) cabang Tanjung Priok, Saimi A. Jalil mewakili keluarga korban kebakaran, menyampaikan terima kasih kepada Achmad Marzuki Penjabat Gubernur Aceh karena telah peduli terhadap warga Aceh yang berada di rantauan khususnya korban kebakaran depo Pertamina.
“Kita tidak melihat dari nilainya, tapi ini sangat membantu mereka untuk memulai hidup baru. Dan bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan makan mereka sehari-hari, serta kebutuhan lainnya,” katanya.
Adapun keenam KK yang jadi korban kebakaran diantaranya, Nabahati, Aljazair, kasyful Asrar, Hamdani, Idis Ibrahim, dan Muhammad Isa.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Tragedi kebakaran di depo Pertamina terjadi pada Jumat malam, 3 Maret 2023, dengan total korban meninggal sebanyak 29 orang, seperti disebutkan dalam data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, hingga Sabtu, 18 Maret 2023. Disebutkan pula bahwa 15 orang lainnya masih dalam penanganan tim medis di dua rumah sakit. (R/R8/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia