Pemimpin Hurriyat Ajukan Lima Poin Syarat Dasar Dialog dengan India-Pakistan

Ketua Konferensi Hurriyat (G) . (Foto: Nissar Ahmad)

Kashmir, MINA – Salah satu pemimpin pergerakan di Kahsmir, Ketua Konferensi Hurriyat (G) Syed Ali Geelani, pada Ahad (22/4) mengatakan, jika Pemerintah India dan Pakistan tulus untuk menyelesaikan masalah Kashmir, proposal lima poin yang diajukannya tahun 2010 harus menjadi dasar dialog.

“Kami menentang perang karena membawa kehancuran,” kata Geelani ketika berbicara di sebuah seminar di Hyderpora, Kashmir, demikian Greater Kashmir melaporkan.

“Kami ingin New Delhi dan juga Islamabad berdialog, karena beberapa gerakan sedang dilakukan hari ini tentang kembali kepada dialog,” katanya.

Pemimpin yang sedang dalam kondisi sakit itu mengatakan, dia tidak pernah menentang perundingan.

“Tapi pembicaraan harus bermakna dan bukan pemborosan waktu,” katanya. “Sejauh ini 150 putaran pembicaraan telah diadakan, tetapi semuanya gagal. Ada alasan untuk kegagalan semua putaran dialog ini dan itu adalah klaim New Delhi bahwa Kashmir adalah bagian integralnya.”

Menurutnya, jika proposal tahun 2010 tidak sesuai dengan Pemerintah New Delhi, ada cara lain untuk menyelesaikan Kashmir, yaitu menerapkan 18 resolusi PBB yang pernah ditandatangani kedua negara.

“Izinkan orang-orang Jammu dan Kashmir untuk memilih nasib mereka,” katanya. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.