Pemimpin Muslim: Pemerintah Ubah Kashmir Jadi “Zona Perang”

Ketiga pemimpin JRL Muslim Kashmir. (Foto: dok. GK)

Srinagar, 15 Syawwal 1438/9 Juni 2017 (MINA) – Pemimpin Perlawanan Bersama (JRL) Kashmir menuding mengubah Kashmir menjadi “zona perang” pada hari setahun kematian komandan pejuang Kashmir, Burhan Wani.

“Paranoid dan kepanikan yang telah mencengkeram negara India pada peringatan syuhadah Burhan Wani adalah sebuah pengakuan bahwa kenangan yang hidup di hati setiap warga Kashmir adalah ancaman bagi negara besar tersebut (India), meskipun militernya sangat besar,” kata pernyataan dari JRL yang terdiri dari Syed Ali Geelani, Mirwaiz Umar Farooq dan Muhammad Yasin Malik pada hari Sabtu (8/7/2017).

JRL mengecam pengadaan jam malam dan pembatasan di Kashmir, larangan akses komunikasi dan jaringan internet, penghentian operasi kereta api, penutupan jalan raya, penempatan pasukan tambahan di setiap sudut-sudut Kashmir, penangkapan dan penahanan sewenang-wenang, penggerebekan rumah dan pelecehan terhadap orang Kashmir.

“Negara mungkin hanya dapat menekan secara fisik orang-orang yang berjuang untuk kebebasan dan keadilan, tapi tidak dapat menghancurkan semangat dan aspirasi mereka, yang sebenarnya dikhawatirkan,” kata pernyataan tersebut.

Para pemimpin Muslim tersebut mengatakan bahwa rakyat secara kolektif dihukum oleh rezim berkuasa yang telah mengumumkan Kashmir sebagai zona perang, semua hak asasi manusia warganya tidak ada lagi.

“Mereka yang berkuasa di New Delhi mungkin dalam kesombongan, mereka menganggap diri mereka tak terkalahkan, tapi mereka perlu mengingat bahwa setiap kebanggaan memiliki kejatuhan. Kebenaran dan keadilan akhirnya menang,” tambah pernyataan tersebut. Demikian Greater Kashmir memberitakan. (T/RI-1/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.